Koreksi hadist-hadist yasinan bag. 2

KEDUDUKAN HADIST-HADIST FADLILAH YAASIIN

Kebanyakan kaum muslimin membiasakan membaca surat Yasin, baik pada malam Jum’at, ketika mengawali atau menutup majlis ta’lim, ketika ada atau setelah kematian dan pada acara-acara lain yang mereka anggap penting. Saking seringnya surat Yasin dijadikan bacaan di berbagai pertemuan dan kesempatan, sehingga mengesankan, Al-Qur’an itu hanyalah berisi surat Yasin saja. Dan kebanyakan orang membacanya memang karena tergiur oleh fadhilah atau keutamaan surat Yasin dari hadits-hadits yang banyak mereka dengar, atau menurut keterangan dari guru mereka.

Hadits ke-10
عَنْ عَبْدِ الرَّزَّاقِ عَنْ مَعْمَرٍ قَالَ: سَمِعْتُ رَجُلاً يُحَدّثُ اَنَّ لِكُلّ شَيْءٍ قَلْبًا وَ قَلْبُ اْلقُرْانِ يس. وَ مَنْ قَرَأَهَا فَاِنَّهَا تَعْدِلُ اْلقُرْانَ. اَوْ قَالَ تَعْدِلُ قِرَاءَةَ اْلقُرْاَنِ كُلّهِ. وَ مَنْ قَرَأَ قُلْ ياَيُّهَا اْلكَافِرُوْنَ فَاِنَّهَا تَعْدِلُ رُبُعَ اْلقُرْانِ. وَ اِذَا زُلْزِلَتْ شَطْرُ اْلقُرْانِ.
Dari Abdur Razzaaq, dari Mamar, ia berkata, Saya mendengar seorang laki-laki menceritakan bahwasanya pada setiap sesuatu itu ada qalbunya, dan qalbul Quran itu adalah Yaasiin. Dan barangsiapa yang membacanya, maka hal itu seimbang membaca Al-Quran atau ia mengatakan, seimbang dengan bacaan Al-Quran seluruhnya. Dan barangsiapa membaca Qul yaa-ayyuhal kaafiruun, sesungguhnya hal itu seimbang dengan seperempat Al-Quran, dan Idzaa zulzilat seimbang dengan separoh Al-Quran[HR Abdur Razzaaq, Al-Mushannaf Abdur Rozzaaq  juz 3, hal. 372]

Hadits ini dlaif, karena disamping haditsnya maqthu, Mamar mengatakan, mendengar dari seorang laki-laki yang tidak ia sebutkan namanya. Dengan demikian rawi tersebut majhul.

Kesimpulan :
Riwayat-riwayat di atas tidak ada satupun yang shahih (semuanya dlaif), disamping itu matannya pun saling bertentangan. Dengan demikian riwayat-riwayat di atas dlaif sanadnya dan mudltharib matannya. Karena itu jika ingin khatam Al-Quran, maka tammatkanlah membaca Al-Quran termasuk surat Yaasiinnya.

Yaasiin dan pengampunan dosa.

Hadits ke-11
عَنِ اْلحَسَنِ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: مَنْ قَرَأَ يس فِى لَيْلَةٍ اَصْبَحَ مَغْفُوْرًا لَهُ، وَ مَنْ قَرَأَ حم الَّتِى يُذْكَرُ فِيْهَا الدُّخَانُ فِى لَيْلَةِ اْلجُمْعَةِ مَغْفُوْرًا لَهُ. الدارمى 2: 457
Dari Hasan, dari Abu Hurairah, bahwasanya Nabi SAW bersabda,Barangsiapa membaca Yaasiin pada malam hari, maka pada pagi itu ia diampuni (dari dosanya). Dan barangsiapa membaca Haamiim, surat Ad-Dukhaan, pada malam Jumat, maka ia diampuni (dari dosanya). [R. Darimiy juz 2, hal. 457]

Adapun sanad hadits tersebut lengkapnya adalah sebagai berikut :
Nabi SAW --- Abu Hurairah --- Al-Hasan (tidak mendengar Abu Hurairah) --- Muhammad bin Jahadah --- Ziad bin Khomasah --- Abuhu (ayahnya) --- Al-Walid bin Syuja --- Darimiy.

Hadits ini dlaif, karena pada sanadnya ada seorang perawi yang bernama Al-Walid bin Syuja, yang nama lengkapnya adalah Al-Walid bin Syuja bin Walid bin Qais As-Sukuniy Al-Kindiy atau kunyahnya Abu Hammaam bin Badr Al-Kuufiy.

Ketika Yahya bin Main ditanya oleh Ahmad bin Muhammad binAl-Qasim bin Muhriz mengenai rawi ini, ia mengatakan, Ia tidak apa-apa dan tidak termasuk rawi yang dusta:.
Abu Hatim mengatakan, Ia syaih yang shaduq, dicatat haditsnya, tetapi tidak bisa dijadikan hujjah.
Nasaiy mengatakan, ia tidak mengapa.
Al-Mufadldlal bin Ghassan Al-Ghalibi mengatakan, Tidak pernah mendengar Ibnu Main menilai jelek tentang rawi ini, kecuali ia mengatakanIa tidak punya bagian (dalam urusan hadits). [Tahdzibul Kamal juz 31, hal. 22-28]


Hadits ke-12

عَنِ اْلحَسَنِ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَنْ قَرَأَ يس فِى لَيْلَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ غُفِرَ لَهُ فِى تِلْكَ اللَّيْلَةِ. ابو يعلى 9: 93-94
Dari Hasan, dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,Barangsiapa membaca Yaasiin pada malam hari dengan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni baginya dari dosanya pada malam itu. [HR. Abu Yalaa juz 9, hal. 93-94]

Adapun sanad hadits tersebut lengkapnya adalah sebagai berikut :
Nabi SAW --- Abu Hurairah --- Al-Hasan (Al-Bishri, tidak mendengar Abu Hurairah) --- Hisyam bin Ziyad --- Hajjaj bin Muhammad --- Ishaq bin Abu Israil --- Abu Yalaa.

Hadits ini dlaif karena dalam sanadnya ada dua kelemahan :
Pertama, hadits ini mursal, karena Hasan tidak pernah mendengar hadits apapun dari Abu Hurairah.

Kedua, ada rawi yang dinyatakan dlaif, yaitu Hisyam bin Ziyad.
Bahwa Hasan tidak endengar dari Abu Hurairah (mursal tabiI) dinyatakan oleh Tirmidzi, Ayyub, Yunus bin Ubaid dan Ali bin Abu Ziyad. (Musnad Abu Yala Al-Maushili juz 9, hal. 95).
Adapun rawi Hisyam bin Ziyad, nama lengkapnya adalah Hisyam bin Ziyad bin Abu Yazid Al-Quraisyi yang kunyahnya adalah Abul Miqdaam bin Hisyam Al-Baishriy. Tentang dia, ahli hadits menyataka demikian :
Ahmad bin Hanbal : dlaiful hadits
Abu Zarah : dlaiful hadits
Yahya bin Main : laisa bitsiqaat
Bukhari : para ahli memperbincangkannya, medlaifannya.
Tirmidzi : ia menyatakan dlaif.
Nasaiy, Ali bin Husein bin Junaid dan Abul Fath Al-Azdiy : matrukul hadits
Abu Hatim Ar-Razi : dlaif, tidak tsiqat. [Tahdzibul Kamal juz 30, hal. 200-203]


Hadits ke-13

عَنِ اْلحَسَنِ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ قَرَأَ يس فِى يَوْمٍ وَ لَيْلَةٍ اِبْتِغَاءَ وَجْهَ اللهِ غُفِرَ لَهُ.
Dari Hasan, dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda,Barangsiapa membaca Yaasii pada malam dan siang hari dengan mengharap ridla Allah, diampuni baginya (dari dosanya).

Adapun sanad hadits tersebut lengkapnya adalah sebagai berikut :
Nabi SAW --- Abu Hurairah --- Al-Hasan (tidak mendengar Abu Hurairah) --- Ghalib bin Al-Qaththan --- Hasan bin Abu Jafar --- Aqlab bin Tamim --- Wahab bin Baqiyyah --- Humaid bin Ahmad bin Abdullah bin Abu Majlad Al-Wasiti --- Thabrani.

Hadits ini dlaif, karena ada tiga kelemahan.
Pertama, dalam sanadnya ada perawi yang bernama Aghlab bin Tamim. Bukhari mengatakan, Ia munkarul hadits. Maslamah bin Qasim menyatakan, Munkaul hadits. Ibnu Adiy menyatakan, Keseluruhan haditsnya tidak mahfud dan hanya dicatat. [Lisaanul Mizaan juz 1, hal. 464-465, no.1429]

Kedua, di dalam Mujamush Shaghir yang sudah di tahqiq oleh Muhammad Syukur, pada sanad di atas ada perbedaan atau pembetulan oleh pentahqiq. Adapun sanadnya sebagai berikut :
Nabi SAW --- Abu Hurairah --- Al-Hasan (tidak mendengar Abu Hurairah) --- Ghalib bin Al-Qaththan --- Jasr (bin Farqad) --- Hasan bin Abu Jafar --- Aqlab bin Tamim --- Wahab bin Baqiyyah  Humaid bin Ahmad binAbdullah bin Abu Majlad Al-Wasitiy --- Tabrani.
Pada sanad ini tampak antara rawi Hasan bin Abu Jafar


Hadits ke-14

عَنِ اْلحَسَنِ عَنْ جُنْدَبٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ قَرَأَ يس فِى لَيْلَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ غُفِرَ لَهُ. ابن حبان 6: 312، رقم: 2574
Dari Al-Hasan, dari Jundab, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda,Barangsiapa yang membaca Yaasiin pada malam hari dengan mengharap (ridla) Allah, maka diampunilah (dosanya). [HR. Ibnu Hibban juz 6, hal. 312, no. 2574]

Adapun hadits ini sanadnya sebagai berikut :
Nabi SAW --- Jundab --- Al-Hasan --- Muhammad bin Juhadah --- Ziyad bin Khaitsamah --- Abuhu (Syuja bin Walid) --- Al-Walid bin Syuja bin Walid As-Sakuniy --- Muhammad bin Ishaq bin Ibrahim maula Tsaqif --- Ibnu Hibban.

Hadits ini dlaif, karena Al-Hasan (Al-Bashriy) meriwayatkan dengan ananah padahal ia seorang mudallis, maka haditsnya munqathi. [Lihat Mizaanul Itidal juz 1, hal. 527, no. 1968]

Hadits ke-15

عَنِ اْلحَسَنِ قَالَ: مَنْ قَرَأَ يس فِى لَيْلَةٍ اِبْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ اَوْ مَرْضَاةِ اللهِ غُفِرَ لَهُ، وَ قَالَ: بَلَغَنِى اَنَّهَا تَعْدِلُ اْلقُرْانَ كُلَّهُ. الدارمى 2: 456، رقم: 3265
Dari Al-Hasan, ia berkata, Barangsiapa yang membaca Yaasiin pada malam hari dengan mengharap (pahala dari) Allah, atau mengharap ridla Allah, maka diampuni baginya (dari dosanya). Dan perawi berkata, Telah sampai (khabar) kepadaku bahwa (surat Yaasiin) mengimbangi Al-Quran seluruhnya. [HR Darimiy juz 2, hal. 456, no. 3265]

Adapun sanad hadits ini sebagai berikut :
Al-Hasan (Al-Bashriy) --- Abuhu (bernama Sulaiman bin Tharkhan At-Taimiy) --- Mutamir --- Abul Walid Musa bin Khalid --- Darimiy.
Hadits ini dlaif, karena disamping bukan sabda Nabi SAW, tetapi semata-mata perkataan Al-Hasan (seorang tabii), dengan demikian  haditsnyamaqthu, ada rawi Sulaiman At-Taimiy yang nama lengkapnya adalah Sulaiman bin Tharkhan At-Taimiy Abul Mutamir Al-Bashriy, ia dinyatakan mudallis oleh Adz-Dzahabiy. [Mizaanul Itidal juz 2, hal. 212, no. 3481]
Dengan demikian, disamping hadits ini maqthu, juga pada sanadnya ada rawi yang mudalis, yaitu Sulaiman bin Tharkhan.


Hadits ke-16

عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اَلْبَقَرَةُ سَنَامُ اْلقُرْانِ وَ ذِرْوَتُهُ نَزَلَ مَعَ كُلّ ايَةٍ مِنْهَا ثَمَانُوْنَ مَلَكًا وَ اسْتُخْرِجَتْ اللهُ لاَ اِلهَ اِلاَّ هُوَ اْلحَيُّى اْلقَيُّوْمُ مِنْ تَحْتِ اْلعَرْشِ فَوُصِلَتْ بِهَا اَوْ فَوُصِلَتْ بِسُوْرَةِ اْلبَقَرَةِ، وَ يس قَلْبُ اْلقُرْانِ، لاَ يَقْرَأُهَا رَجُلٌ يُرِيْدُ اللهَ تَبَارَكَ  وَ تَعَالَى وَ الدَّارَ اْلاخِرَةَ اِلاَّ غُفِرَ لَهُ وَاقْرَأُوْهَا عَلَى مَوْتَاكُمْ. احمد 7: 286، رقم: 20322
Dari Maqil bin Yasar bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, Al-Baqarah adalah inti dan puncaknya Al-Quran.Delapan puluh malaikat turun menyertai setiap ayat, dan dikeluarkan (kalimat) Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum dari bawah Arsy, lalu disambungkan dengannya atau disambungkan dengan surat Al-Baqarah. Dan Yaasiin adalah qalbul Quran. Tidaklah seseorang membacanya dengan mengharap (ridla) Allah tabaaraka wa taaalaa dan kampung akhirat melainkan diampuni dosanya. Dan bacakanlah ia (surat Yaasiin itu) untuk orang yang akan meninggal diantara kalian. [HR. Ahmad, juz 7, hal. 286, no. 20322]

Adapun sanad hadits tersebut adalah sebagai berikut :
Nabi SAW --- Maqil bin Yasar --- Abiihi (bapaknya) --- Rajulun (seorang laki-laki) --- Abiihi (bapaknya, bernama Sulaiman bin Tharkhan At-Taimiy Abul Mutamir Al-Bashriy) --- Mutamir --- Arim --- Ahmad.

Hadits ini dlaif, karena dalam sanadnya ada dua perawi yang majhul, yaitu Rajulun (seorang laki-laki) dan Abiihi (bapaknya), yang tidak didapatkan keterangan siapakah Rajulun maupun Abiihi itu.
Selain itu, ada rawi yang bernama Sulaiman yaitu bapaknya Mutamir yangnama lengkapnya Sulaiman bin Tharkhan At-Taimiy Abul Mutamir Al-Bashriy. Ia dinyatakan sebagai mudallis terhadap hadits-hadits yang tidak didengarnya dari Al-Hasan dan lain-lainnya (lihat Mizaanul Itidal juz 2, hal. 212, no. 3481).  Apalagi pada sanad hadits ini ia menerima dari Rajulun (seorang laki-laki) yang tidak disebutkan namanya.


Hadits ke-17

عَنِ اْلحَسَنِ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: مَنْ قَرَأَ يس كُلَّ لَيْلَةٍ غُفِرَ لَهُ. البيهقى، فى شعب الايمان 2: 480، رقم: 2462
Dari Al-Hasan, dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda,Barangsiapa membaca Yaasiin setiap malam, niscaya diampuni baginya (dari dosanya). [HR. Baihaqi, dalam Syuabul Iimaan juz 2, hal. 480, no. 2462]

Adapun sanad hadits ini sebagai berikut :
Nabi SAW --- Abu Hurairah --- Al-Hasan --- Abul Awwam --- Al-Mubarak bin Fudlalah  Khalaf bin Walid ---Abdullah bin Ahmad bin Abi Masrah Al-Makkiy --- Abu Muhammad Al-Hasan bin Muhammad Sukhtuwaih --- AbuAbdullah Al-Hafidh --- Baihaqiy.

Hadits ini dlaif karena dalam sanadnya ada perawi bernama Al-Hasan (Al-Bashriy) yang meriwayatkan dengan an anah dari Abu Hurairah pada hal ia seorang mudallis, maka haditsnya munqathi.

Kesimpulan :

Hadits-hadits mengenai diampuni dosa karena membaca surat Yaasiin semuanya dlaif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar