Yaasiin qalbul qur’an
Hadits ke-1
عَنْ قَتَادَةَ عَنْ اَنَسٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ
لِكُلّ شَيْءٍ قَلْبًا، وَ اِنَّ قَلْبَ اْلقُرْانِ يس. مَنْ قَرَأَهَا
فَكَاَنَّمَا قَرَأَ القُرْانَ عَشْرَ مَرَّاتٍ. الدارمى 2: 456، رقم: 3266
Dari Qatadah, dari Anas,
ia berkata : Rasulullah SAW bersabda,“Sesungguhnya bagi setiap sesuatu itu ada
qalbu (hatinya), dan sesungguhnya qalbul Qur’an itu
adalah surat Yaasiin. Barangsiapa yang membacanya, seolah-olah ia
membaca Al-Qur’an sepuluh kali”. [HR. Darimiy juz 2,
hal. 456, no. 3266]
Adapun para perawi/sanad
hadits tersebut adalah sebagai berikut :
Nabi SAW --- Anas ---
Qatadah --- Muqatil bin Hayyan --- Harun Abu Muhammad --- Al-Hasan bin Shalih
--- Humaid bin ‘Abdur Rahman --- Muhammad bin Sa’id --- Darimiy.
Hadits ini dla’if karena
dalam sanadnya ada perawi yang bernama Harun Abu Muhmammad.
Tirmidzi mengatakan : ia
itu majhul (mizaanul I’tidal juz 4, hal. 288, no. 9178)
Di tempat lain Tirmidzi
juga mengatakan, “Hadits ini gharib, dan Harun Abu Muhammad adalah
majhul”. [At-Tarikhul Kabir juz 8, hal. 226, no. 2815]
Hadits ke-2
عَنْ قَتَادَةَ عَنْ اَنَسٍ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ص: اِنَّ لِكُلّ
شَيْءٍ قَلْبًا، وَ قَلْبُ اْلقُرْانِ يس. وَ مَنْ قَرَأَ يس كَتَبَ اللهُ لَهُ
بِقَرَاءَتِهاَ قِرَاءَةَ القُرْانِ عَشْرَ مَرَّاتٍ. الترمذى عارضة الاحوذى 11: 15، رقم: 2887
Dari Qatadah, dari Anas,
ia berkata : Nabi SAW bersabda,“Sesungguhnya bagi setiap sesuatu itu ada qalbu (hatinya), dan
qalbul Qur’an itu adalah surat Yaasiin. Barangsiapa yang membaca
surat Yaasiin, Allah mencatatnya dengan bacaan itu sama dengan membaca Qur’an sepuluh kali”. [HR. Tirmidziy
dalam ‘Aridlatul Ahwadziy juz 11, hal. 15, no. 2887]
Adapun sanad hadits ini
sebagai berikut :
Nabi SAW --- Anas ---
Qatadah --- Muqatil bin Hayyan --- Harun Abu Muhammad – Al-Hasan bin
Shalih --- Humaid bin ‘Abdur Rahman Ar-Ruaasiy --- Qutaibah dan Sufyan bin Waqi’ --- Trimidzi.
Hadits ini dla’if karena dalam sanadnya ada perawi bernama
Harun Abu Muhammad, ia majhul.
Baihaqi meriwayatkan
hadits tersebut dengan matan dan sanad yang hampir sama. Perbedaan sanadnya
adalah nama Harun Abu Muhammad yang terdapat dalam sanadnya Darimiy tersebut
tertulis dalam sanadnya Baihaqiy dengan nama Harun bin Muhammad. Haditsnya
sebagai berikut :
Hadits ke-3
عَنْ قَتَادَةَ عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص
قَالَ: لِكُلّ شَيْءٍ قَلْبٌ، وَ اِنَّ قَلْبَ اْلقُرْانِ يس. مَنْ قَرَأَ يس
كَتَبَ اللهُ لَهُ بِقِرَاءَتِهاَ قِرَاءَةَ القُرْانِ عَشْرَ مَرَّاتٍ. البيهقى فى شعب الايمان 2: 479، رقم: 2460
Dari Qatadah, dari Anas
bin Malik, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda,“Bagi setiap sesuatu itu
ada qalbu (hatinya), dan sesungguhnya qalbul Qur’an itu
adalah surat Yaasiin. Barangsiapa yang membacanya, Allah mencatatnya
dengan bacaan itu sama dengan membaca Al-Qur’an sepuluh kali”. [HR. Baihaqi, dalam
Syu’abul Iman juz 2, hal
479, no. 2460]
Adapun sanad hadits
tersebut adalah sebagai berikut :
Nabi SAW --- Anas bin
Malik --- Qatadah --- Muqatil bin Hayyan --- Harun bin Muhammad --- Al-Hasan
bin Shalih --- Humaid bin ‘Abdur Rahman --- Qutaibah bin Sa’id --- Abu ‘Abdillah Muhammad bin
Al-Fadl Az-Zahid --- Abul Fadl --- Ahmad bin Ismail bin Yahya bin Hazim
Al-Azdiy --- Abu Sa’ad ‘Abdul Malik bin Abu ‘Utsman Az-Zahid --- Baihaqiy.
Hadits ini dla’if karena dalam sanadnya ada perawi yang bernama
Harun bin Muhammad (dalam riwayat Darimiy disebutkan Harun Abu Muhammad).
Perbedaan semacam ini bahkan menambah kemajhulan Harun Abu Muhammad, dan
semakin menyatakan kedla’ifan hadits tersebut. Karena, dengan nama Harun bin Muhammad,
berarti itu dua orang, yakni Harun dan Muhammad (bapaknya Harun), lalu perlu
dipertanyakan : Siapakah Harun dan siapakah Muhammad itu ?. Lagi pula nama
tersebut dalam kitab-kitab Rijalul hadits tidak tercatat sebagai murid Muqatil
bin Hayyan, dan tidak tercatat sebagai guru dari Hasan bin Shalih
Hadits ke-4
عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ:
اَلْبَقَرَةُ سَنَامُ اْلقُرْانِ وَ ذِرْوَتُهُ نَزَلَ مَعَ كُلّ ايَةٍ مِنْهَا
ثَمَانُوْنَ مَلَكًا وَ اسْتُخْرِجَتْ اللهُ لاَ اِلهَ اِلاَّ هُوَ اْلحَيُّى
اْلقَيُّوْمُ مِنْ تَحْتِ اْلعَرْشِ فَوُصِلَتْ بِهَا اَوْ فَوُصِلَتْ بِسُوْرَةِ
اْلبَقَرَةِ، وَ يس قَلْبُ اْلقُرْانِ، لاَ يَقْرَأُهَا رَجُلٌ يُرِيْدُ اللهَ
تَبَارَكَ وَ تَعَالَى وَ
الدَّارَ اْلاخِرَةَ اِلاَّ غُفِرَ لَهُ وَاقْرَأُوْهَا عَلَى مَوْتَاكُمْ. احمد 7: 286، رقم: 20322
Dari Ma’qil bin Yasar bahwasanya
Rasulullah SAW bersabda, “Al-Baqarah adalah inti dan puncaknya Al-Qur’an.Delapan puluh
malaikat turun menyertai setiap ayat, dan dikeluarkan (kalimat) “Alloohu laa ilaaha illaa
huwal hayyul qoyyuum” dari bawah ‘Arsy, lalu disambungkan dengannya atau disambungkan
dengan surat Al-Baqarah. Dan Yaasiin adalah qalbul Qur’an. Tidaklah seseorang
membacanya dengan mengharap (ridla) Allah tabaaraka wa ta’aalaa dan kampung
akhirat melainkan diampuni dosanya. Dan bacakanlah ia (surat Yaasiin itu)
untuk orang yang akan meninggal diantara kalian”. [HR. Ahmad, juz 7,
hal. 286, no. 20322]
Adapun sanad hadits tersebut adalah sebagai
berikut :
Nabi SAW --- Ma’qil bin Yasar --- Abiihi
(bapaknya) --- Rajulun (seorang laki-laki) --- Abiihi (bapaknya, bernama
Sulaiman bin Tharkhan At-Taimiy Abul Mu’tamir Al-Bashriy) --- Mu’tamir --- ‘Arim --- Ahmad.
Hadits ini dla’if, karena dalam sanadnya ada dua perawi yang
majhul, yaitu Rajulun (seorang laki-laki) dan Abiihi (bapaknya), yang tidak
didapatkan keterangan siapakah Rajulun maupun Abiihi itu.
Selain itu, ada rawi
yang bernama Sulaiman yaitu bapaknya Mu’tamir yang nama lengkapnya Sulaiman bin Tharkhan At-Taimiy Abul Mu’amir Al-Bashriy. Ia dinyatakan sebagai mudallis
terhadap hadits-hadits yang tidak didengarnya dari Al-Hasan dan lain-lainnya
(lihat Tahdzibul Kamal juz 12, hal. 13, Mizaanul I’tidal juz 2, hal. 212). Apalagi pada
sanad hadits ini ia menerima dari Rajulun (seorang laki-laki) yang tidak
disebutkan namanya.
Hadits ke-5
عَنْ عَبْدِ الرَّزَّاقِ عَنْ مَعْمَرٍ قَالَ: سَمِعْتُ رَجُلاً
يُحَدّثُ اَنَّ لِكُلّ شَيْءٍ قَلْبًا وَ قَلْبُ اْلقُرْانِ يس.
Dari Abdur Razzaaq, dari
Ma’mar, ia berkata, “Saya mendengar seorang
laki-laki menceritakan bahwasanya pada setiap sesuatu itu ada qalbunya, dan
qalbul Qur’an itu adalah Yaasiin.
Hadits ini pun dla’if karena disamping bukan sabda Nabi SAW, Ma’mar menyatakan menerima dari seorang laki-laki
yang tidak disebutkan namanya.
Kesimpulan :
Hadits-hadits di atas
semuanya dla’if, karena itu tidak dapat dijadikan hujjah untuk menunjukkan
bahwa surat Yaasiin adalah qalbul Qur’an.
Kelipatan bacaan Yaasiin
Hadits ke-6
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: مَنْ قَرَأَ يس مَرَّةً فَكَاَنَّمَا
قَرَأَ اْلقُرْانَ عَشْرَ مَرَّاتٍ. وَ قَالَ اَبُوْ سَعِيْدٍ: مَنْ قَرَأَ يس
مَرَّةً فَكَاَنَّمَا قَرَأَ اْلقُرْانَ مَرَّتَيْنِ. قَالَ اَبُوْ هُرَيْرَةَ:
حَدَّثْتَ اَنْتَ بِمَا سَمِعْتَ وَ اُحَدّثُ اَنَا بِمَا سَمِعْتُ. البيهقى فى شعب الايمان 2: 281، رقم: 2466
Dari Abu Hurairah RA, ia
mengatakan, “Barangsiapa yang membaca Yaasiin satu kali, maka seolah-olah telah
membaca Al-Qur’an sepuluh kali”. Dan Abu Sa’id pun berkata, “Barangsiapa yang membaca Yaasiin satu kali, maka seolah-olah ia
telah membaca Al-Qur’an dua kali”. Abu Hurairah berkata (kepada Abu Sa’id), “Engkau menceritakan
hadits menurut yang engkau dengar, dan akupun menceritakan hadits menurut yang
aku dengar”. [HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman juz 2, hal. 281, no. 2466]
Adapun sanad hadits
tersebut sebagai berikut :
Abu Hurairah ---
Abu ‘Utsman --- Sulaiman At-Taimiy --- Suwaid Abu Hatim --- Thalut
bin ‘Ibad --- Al-Mu’tamir --- Ahmad bin ‘Ubaid Ash-Shafar --- ‘Ali bin Ahmad bin ‘Abdan --- Baihaqiy.
Haditsi ini dla’if, karena dalam sanadnya ada perawi yang
bernama Abu‘Utsman yang menerima dari Abu
Hurairah, ia dinyatakan majhul.
Hadits ke-7
عَنْ قَتَادَةَ عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص
قَالَ: لِكُلّ شَيْءٍ قَلْبٌ وَ اِنَّ قَلْبَ اْلقُرْانِ يس. مَنْ قَرَأَ يس
كَتَبَ اللهُ لَهُ بِقِرَاءَتِهاَ قِرَاءَةَ القُرْانِ عَشْرَ مَرَّاتٍ. البيهقى فى شعب الايمان 2: 479، رقم: 2460
Dari Qatadah, dari Anas
bin Malik, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Bagi setiap sesuatu itu
ada qalbu (hati)nya, dan sesungguhnya qalbul Qur’an itu
adalah surat Yaasiin. Barangsiapa yang membaca Yaasiin, maka Allah
mencatatnya dengan bacaan itu sama dengan membaca Al-Qur’an sepuluh kali”. [HR. Baihaqiy, dalam
Syu’abul Iman juz 2, hal.
479, no. 2460]
Adapun sanad hadits
tersebut sebagai berikut :
Nabi SAW --- Anas bin
Malik --- Qatadah --- Muqatil bin Hayyan --- Harun bin Muhammad --- Al-Hasan
bin Shalih --- Humaid bin ‘Abdur Rahman --- Qutaibah bin Sa’id --- Abu ‘Abdillah Muhammad bin
Al-Fadl Az-Zahid --- Abul Fadl Ahmad bin Ismail bin Yahya bin Hazim Al-Azdiy
--- Abu Sa’ad‘Abdul Malik bin Abu ‘Utsman Az-Zahid --- Baihaqiy.
Hadits ini lemah, karena
dalam sanadnya ada perawi yang bernama Harun bin Muhammad, ia majhul. Demikian
pula hadits yang semakna yang diriwayatkan oleh Darimiy melalui sanad yang sama
dengan sanad Baihaqiy di atas, hanya saja Qutaibah bin Sa’id yang ada pada sanad Baihaqiy di atas, pada
sanad Darimiy tertulis dengan nama Muhammad bin Sa’id, dan Darimiy sendiri menerima dari Muhammad
bin Sa’id tersebut. Kami belum
mendapat keterangan yang manakah yang benar, apakah dengan nama Qutaibah bin Sa’id sebagaimana pada sanad Baihaqi, ataukah
dengan nama Muhammad bin Sa’id sebagaimana sanad pada Darimiy.
Hadits ke-8
عَنْ قَتَادَةَ عَنْ اَنَسٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ
لِكُلّ شَيْءٍ قَلْبًا، وَ اِنَّ قَلْبَ اْلقُرْانِ يس. مَنْ قَرَأَهَا
فَكَاَنَّمَا قَرَأَ القُرْانَ عَشْرَ مَرَّاتٍ. الدارمى 2: 456، رقم: 3266
Dari Qatadah, dari Anas,
ia berkata : Rasulullah SAW bersabda,“Sesungguhnya bagi setiap sesuatu itu ada qalbu (hatinya), dan
sesungguhnya qalbul Qur’an itu adalah surat Yaasiin. Barangsiapa yang
membacanya, seolah-olah ia membaca Al-Qur’an sepuluh kali”. [HR. Darimiy juz 2, hal. 456, no. 3266]
Adapun sanad hadits
tersebut sebagai berikut :
Nabi SAW --- Anas bin
Malik --- Qatadah --- Muqatil bin Hayyan --- Harun Abu Muhammad --- Al-Hasan
bin Shalih --- Humaid bin ‘Abdur Rahman --- Muhammad bin Sa’id --- Darimiy.
Hadits ini dl’if, karena dalam sanadnya ada perawi yang
bernama Harun Abu Muhammad yang dinyatakn majhul oleh Tirmidzi.
Hadits ke-9
عَنْ اَبِى قِلاَبَةَ قَالَ: …. وَ مَنْ قَرَأَهَا فَكَاَنَّمَا
قَرَأَ الْقُرْانَ اَحَدَ عَشَرَ مَرَّةً. لِكُلّ شَيْءٍ قَلْبٌ وَ قَلْبُ
اْلقُرْانِ يس. البيهقى، فى شعب الايمان 2: 481، رقم: 2467
Dari Abu Qilabah, ia
berkata, “ …..dan barangsiapa yang membacanya (Yaasiin), maka seolah-olah ia
telah membaca Al-Qur’an sebelas kali. Bagi setiap sesuatu ada qalbu (hati)nya, dan
qalbul Qur’an itu adalah Yaasiin”. [HR. Baihaqi, Syu’abul Iimaan juz 2, hal. 481, no. 2467]
Adapun sanad hadits
tersebut sebagai berikut :
Abu Qilabah --- Ayyub
As-Sakhtiyaniy --- Khalil bin Murrah --- Ma’mar bin Sulaiman
An-Nakhaa-i --- Sa’dan bin Nashr --- Isma’il bin Muhammad Ash-Shafar --- Abul Husain bin Bisyran --- Baihaqiy.
Hadits ini dla’if, karena disamping haditsnya maqthu’ (perkataan Abu Qilabah, seorang tabi’in), pada sanadnya ada seorang rawi yang bernama
Khalil bin Murrah, nama lengkapnya adalah Khalil bin Murrah Adl-Dluba’i Al-Bashriy, ia oleh Bukhari dinyatakan
munkarul hadits, dan haditsnya tidak shahih. [Tahdzibut Tahdzib juz 3, hal.
146, no. 319]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar