Koreksi hadist-hadist yasinan bag. 3

Kedudukan hadist-hadist fadlilah Yaasiin

Kebanyakan umat Islam membaca surat Yasin karena -sebagaimana dikemukakan tentang fadhilah dan ganjaran yang disediakan bagi orang yang membacanya. Tetapi, setelah penulis melakukan kajian dan penelitian tentang hadits-hadits yang menerangkan fadhilah surat Yasin, penulis dapati Semuanya Adalah Lemah.

Perlu ditegaskan di sini, jika telah tegak hujjah dan dalil maka kita tidak boleh berdusta atas nama Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebab ancamannya adalah Neraka. (Hadits Riwayat Bukhari, Muslim, Ahmad dan lainnya).

Sekali baca Yaasiin sama dengan dua puluh kali berhajji


Hadits ke-18

عَنِ الصَّلْتِ اَنَّ اَبَا بَكْرٍ الصّدّيْقَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: سُوْرَةُ يس (تُدْعَى مِنَ التَّوْرَاةِ) فِى التَّوْرَاةِ تُدْعَى اْلمُعِمَّةَ. قِيْلَ وَ مَا اْلمُعِمَّةُ؟ قَالَ: نُعِمَ صَاحِبُهَا بِخَيْرِ الدُّنْيَا وَ اْلآخِرَةِ وَ تُكَابِدُ عَنْهُ بَلْوَى الدُّنْيَا وَ تَدْفَعُ عَنْهُ اَهْوَالَ اْلآخِرَةِ، وَ تُدْعَى الدَّافِعَةَ اْلقَاضِيَةَ تَدْفَعُ عَنْ صَاحِبِهَا كُلَّ سُوْءٍ وَ تَقْضِى لَهُ كُلَّ حَاجَةٍ، مَنْ قَرَأَهَا عَدَلَتْ لَهُ عِشْرِيْنَ حِجَّةً وَ مَنْ سَمِعَهَا عَدَلَتْ لَهُ اَلْفَ دِيْنَارٍ فِى سَبِيْلِ اللهِ مَنْ كَتَبَهَا ثُمَّ شَرِبَهَا اَدْخَلَتْ جَوْفَهُ اَلْفَ دَوَاءٍ وَ اَلْفَ نُوْرٍ وَ اَلْفَ يَقِيْنٍ وَ اَلْفَ بَرَكَةٍ وَ اَلْفَ رَحْمَةٍ وَ نَزَعَتْ عَنْهُ كُلَّ غِلّ وَ دَاءٍ. البيهقى، فى شعب الايمان 2: 480، رقم: 2465
.Dari Ash-Shalt bahwasanya Abu Bakar Ash-Shiddiiq RA berkata :Rasulullah SAW bersabda, Surat Yaasiin (disebut dari Taurat) di dalam Taurat disebut Muimmah. Ada yang bertanya, Apa muimmah itu ?. Beliau SAW bersabda, Orang yang membacanya diberi nimat dengan kebaikan di dunia dan di akhirat, menjauhkan dari bencana dunia dan menjauhkan dari bencana akhirat. Dan disebut Ad-Daafiah Al-Qaadliyah, yaitu menolak semua keburukan bagi pembacanya dan memenuhi segala kebutuhannya. Barangsiapa membacanya akan mendapatkan pahala sama dengan dua puluh kali hajji, dan, barangsiapa mendengarnya maka sama dengan berinfaq seribu dinar di jalan Allah, barangsiapa menulisnya kemudian meminum airnya, maka ia memasukkan ke dalam tubuhnya dengan seribu obat, seribu cahaya, seribu yaqin, seribu berkah, seribu rahmat, dan menghilangkan darinya setiap kedengkian dan penyakit hati. [HR. Baihaqi, dalam Syuabul Iman juz 2, hal. 380, no. 2465]

Baihaqi menerima hadits ini dari dua jalan, sebagai berikut :
A. Nabi SAW --- Abu Bakar Ash-Shiddiq --- Ash-Shalt --- Hilal ---Sulaiman bin Mirqaa Al-Jundiy --- Muhammad bin Abdur Rahman bin Abu Bakar Al-Judaniy --- Ismail bin Abi Uwais --- Muhammad bin Abdur Rahman Asy-Syamiy --- Abu Abdillah Bisyr bin Muhammad bin Abdullah Al-Muzaniy --- Abu Dzarr Abdullah bin Ahmad bin Muhammad Al-Maliki --- Baihaqi.

B. Nabi SAW --- Abu Bakar Ash-Shiddiq --- Ash-Shalt --- Hilal ---Sulaiman bin Mirqaa Al-Jundiy --- Muhammad bin Abdur Rahman bin Abu Bakar Al-Judaniy --- Ismail bin Abi Uwais ---  Al-Hasan bin 'Ali bin Ziyad --- Abul Abbas Adl_Dlubaiy --- Abu Nashr bin Qatadah --- Baihaqi.

Hadits ini dlaif karena pada sanadnya ada rawi yang bernama Sulaiman bin Mirqaa, ia dijarh munkarul hadits oleh Al-Uqailiy. [Mizaanul Itidal juz 2, hal. 222, no. 3509]


Hadits ke-19

عَنْ عَلِيّ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ سَمِعَ  سُوْرَةَ يس عَدَلَتْ لَهُ عِشْرِيْنَ دِيْنَارًا فِى سَبِيْلِ اللهِ وَ مَنْ قَرَأَهَا عَدَلَتْ عِشْرِيْنَ حِجَّةً وَ مَنْ كَتَبَهَا وَ شَرِبَهَا اَدْخَلَتْ جَوْفَهُ اَلْفَ يَقِيْنٍ وَ اَلْفَ نُوْرٍ وَ اَلْفَ بَرَكَةٍ وَ اَلْفَ رَحْمَةٍ وَ اَلْفَ رِزْقٍ وَ نَزَعَتْ مِنْهُ كُلَّ غِلّ وَ دَاءٍ. الخطيب البغدادى 6: 248
Dari Ali RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa mendengar surat Yaasiin maka untuknya pahala sama dengan (berinfaq) dua puluh dinar fii sabiilillaah, barangsiapa yang membacanya maka hal itu mengimbangi dua puluh kali hajji, dan barangsiapa yang menulis serta meminum airnya, maka ia memasukkan ke dalam tubuhnya seribu yaqin, seribu cahaya, seribu berkah, seribu rahmat, seribu rezqi, dan akan menghilangkan semua dengki dan penyakit hati. [HR Al-Khathiib Al-Baghdaadiy juz 6, hal. 248]

Hadits ini dlaif, karena dalam sanadnya ada perawi bernama Ismail bin Yahya bin Ubaidillah At-Taimiy. Daruquthni mengatakan, Ia dlaif, matruukul hadiits[Tarikh Baghdad  Al-Khathiib Al-Baghdaadiy juz 6, hal. 249]

Kesimpulan:
Membaca surat Yaasiin adalah tidak sama dengan melaksanakan ibadah hajji sebagai rukun Islam yang ke-5, apalagi dipersamakan dengan dua puluh kali melaksanakan ibadah hajji. Keyaqinan seperti ini adalah keyaqinan yang sesat, karena akan merusak syariat Allah SWT.



Hadits ke-20

عَنْ صَفْوَانَ قَالَ حَدَّثَنِى اْلمَشِيْخَةُ اَنَّهُمْ حَضَرُوْا غُضَيْفَ بْنَ اْلحَارِثِ الثّمَالِيَّ حِيْنَ اشْتَدَّ سَوْقُهُ. فَقَالَ: هَلْ مِنْكُمْ اَحَدٌ يَقْرَأُ يس؟ قَالَ: فَقَرَأَهَا صَالِحُ بْنُ شُرَيْحٍ السَّكُوْنِىُّ. فَلَمَّا بَلَغَ اَرْبَعِيْنَ مِنْهَا قُبِضَ قَالَ: فَكَانَ اْلمَشِيْخَةُ يَقُوْلُوْنَ: اِذَا قُرِئَتْ عِنْدَ اْلمَيّتِ خُفّفَ عَنْهُ بِهَا، قَالَ صَفْوَانُ وَ قَرَأَهَا عِيْسَى بْنُ اْلمُعْتَمِرِ عِنْدَ ابْنِ مَعْبَدٍ. احمد 6: 40، رقم: 16966
Dari Shafwan, ia berkata : Menceritakan kepadaku Al-Masyikhah. (para guru), bahwasanya mereka hadir ketika Ghudlaif bin Harits Ats-Tsimaliy sakit keras. Lalu ia berkata, Adakah salah seorang diantara kalian yang bisa membaca Yaasiin ?. Lalu Shalih bin Syuraih As-Sakuniy membacanya. Maka setelah sampai pada ayat ke-40, Ghudlaif meninggal. Para guru mengatakan, Apabila surat Yaasiin dibaca di samping orang yang akan meninggal, niscaya diringankan darinya karena bacaan itu. Shafwan berkata, Isa bin Mutamir juga membacakannya untuk Ibnu Mabad. [HR Ahmad juz 6, hal. 40, no. 16966]

Adapun sanad hadits ini adalah sebagai berikut :
Ghudlaif bin Harits --- Al-Masyikhah (para guru) --- Shafwan --- Abul Mughirah --- Ahmad.
.Riwayat ini dlaif, disamping bukan sabda Nabi SAW, riwayat ini diceritakan oleh Shafwan dari para guru yang tidak dijelaskan namanya. Tentu saja tidak dapat dijadikan hujjah.


Hadits ke-21

عَنْ شُرَيْحٍ عَنْ اَبِى الدَّرْدَاءِ وَ اَبِى ذَرّ قَالاَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْ مَيّتٍ يَمُوْتُ فَيُقْرَأُ عِنْدَهُ يس اِلاَّ هَوَّنَ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ عَلَيْهِ. صاحب الفردوس
Dari Syuraih, dari Abud Darda dan Abu Dzarr, keduanya berkata : Rasulullah SAW bersabda, Tidaklah orang yang akan meninggal, lalu dibacakan surat Yaasiin disampingnya, melainkan Allah Azza wa Jalla meringankannya. [Shahibul Firdaus]

Adapun sanad hadits tersebut adalah sebagai berikut :
Nabi SAW --- Abud Dardaa dan Abu Dzarr --- Syuraih --- Shafwan binAmr --- Marwan bin Salim --- Shaahibul Firdaus.

Hadits ini dlaif, karena dalam sanadnya ada perawi bernama Muhammad bin Salim. Tentang Muhammad bin Salim :
Ahmad bin Hanbal berkata Dia laisa bitsiqat
Al-Uqailiy dan Nasaiy juga berkata seperti itu.
Di tempat lain Nasaiy berkata, Dia matruukul hadits.
Bukhari dan Muslim berkata, Dia munkarul hadits
Abu Hatim berkata, Dia munkarul hadits jiddan, dlaiful hadits, laisa lahu haditsun qaaimun.
Daruquthni berkata, Dia matruukul hadits.
As-Saajii berkata, Ia kadzdzaab, yadlaul hadits. [Tahdzibut Tahdzib juz 10, hal. 84, no. 172]


Hadits ke-22

عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِقْرَءُوْهَا عَلَى مَوْتَاكُمْ يَعْنِى يس. احمد 7: 286، رقم: 20323
Dari Maqil bin Yasar, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda,Bacakanlah ia kepada orang yang akan meninggal diantara kalian, yaitusurat Yaasiin. [HR Ahmad juz 7, hal, 286, no. 20323]

Adapun sanad hadits tersebut sebagai berikut :
Nabi SAW --- Maqil bin Yasar --- Abuhu --- Abu Utsman (bukan An-Nahdi) --- Sulaiman At-Taimiy --- Abdullah bin Al-Mubarak --- Arim --- Ahmad bin Hanbal.

Hadits riwayat Ahmad ini dlaif, karena dalam sanadnya ada Abu Utsman (bukan An-Nahdi), ia majhul, dan ia menerima hadits itu dari bapaknya, tentu saja jika Abu Utsman sendiri majhul (tidak dikenal) apalagi bapaknya, tentu juga majhul. Jadi hadits ini dlaif, karena pada sanadnya ada dua orang rawi yang majhul.


Hadits ke-23
عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ ص: اِقْرَأُوْا يس عَلَى مَوْتَاكُمْ. ابو دادود 3: 191، رقم: 3121
Dari Maqil bin Yasar, ia berkata : Nabi SAW bersabda, Bacakanlahsurat yaasiin pada orang-orang yang akan meninggal diantara kalian. [HR. Abu Dawud juz 3, hal 191, no. 3121]

Adapun sanad hadits tersebut adalah sebagai berikut :
Nabi SAW --- Maqil bin Yasar --- Abuuhu --- Abu Utsman (bukan An-Nahdiy) --- Sulaiman At-Taimiy --- (Abdullah) bin Al-Mubarak --- Muhammad bin Makkiy Al-Marwaziy dan Muhammad bin Al-Alaa --- Abu Dawud.

Hadits riwayat Abu Dawud ini dlaif, karena dalam sanadnya ada dua orang rawi yang majhul, yaitu Abu Utsman dan bapaknya, sebagaimana yang diriwayatkan Ahmad.


Hadits ke-24
عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  ص: اِقْرَؤُوْهَا عَلَى مَوْتَاكُمْ يَعْنِى يس. ابن ماجه 1: 465، رقم: 1448
Dari Maqil bin Yasar ia berkata : Rasulullah SAW bersabda,Bacakanlah ia pada orang yang akan meninggal diantara kalian, yaitusurat Yaasiin. [HR. Ibnu Majah juz 1, hal. 465, no. 1448]

Adapun sanad hadits ini sebagai berikut :
Nabi SAW --- Maqil bin Yasar --- Abuuhu --- Abu Utsman (bukan An-Nahdiy) --- Sulaiman At-Taimiy --- Ibnul Mubarak --- Ali bin Al-Hasan bin Syaqiq --- Abu Bakar bin Abu Syaibah --- Ibnu Majah.

Hadits riwayat Ibnu Majah ini juga dlaif, sama dengan hadits yang sebelumnya, karena dalam sanadnya ada dua perawi yang majhul, yaitu Abu Utsman dan bapaknya


Hadits ke-25

عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: سُورَةُ يس اِقْرَأُوْهَا عِنْدَ مَوْتَاكُمْ. الحاكم، فى المستدرك 1: 753، رقم: 2074
Dari Maqil bin Yasar RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, SuratYaasiin, bacakanlah di sisi orang yang akan meninggal diantara kalian. [HR. Hakim dalam Al-Mstadrak juz 1, hal. 753, no. 2074]

Adapun sanad hadits tersebut sebagai berikut :
Nabi SAW --- Maqil bin Yasar --- Abuuhu --- Abu Utsman (bukan An-Nahdi) --- Sulaiman At-Taimiy --- Abdullah bin Al-Mubarak --- Arim bin Fadl Abu Numan --- Al-Hasan bin Ali bin Bahrul Bariy --- Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah Ash-Shafar --- Hakim.

Hadits riwayat Hakim ini juga dlaif, sama dengan hadits yang sebelumnya, karena dalam sanadnya ada dua perawi yang majhul, yaitu Abu Utsman dan bapaknya.


Hadits ke-26
عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِقْرَؤُوْا عَلَى مَوْتَاكُمْ يس. ابن حبان 7: 269، رقم: 3002
Dari Maqil bin Yasar, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda,Bacakanlah pada orang yang akan meninggal diantara kalian suratYaasiin. [HR. Ibnu Hibban juz 7, hal. 269, no. 3002]

Adapun sanad hadits tersebut adalah sebagai berikut :
Nabi SAW --- Maqil bin Yasar --- Abu Utsman --- Sulaiman At-Taimiy --- Yahya Al-Qaththan --- Abu Bakar bin Khallad Al-Bahiliy --- Imran bin Musa bin Mujasyi As-Sakhtiyaniy --- Ibnu Hibban.

Hadits riwayat Ibnu Hibban ini juga dlaif, karena dalam sanadnya ada perawi yang bernama Abu Utsman, ia majhul.

Kesimpulan :
Meskipun banyak mukharrijnya, riwayat-riwayat di atas semuanya dlaif, maka tidak boleh diamalkan.
Membacakan surat Yaasiin kepada orang yang menghadapi sakaratul maut dengan tujuan apapun adalah perbuatan bidah tidak sesuai dengan sunnah Rasul.


Khasiat menulis dan meminum air Yaasiin

Hadits ke-27

عَنْ اَبِى جَعْفَرٍ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيّ قَالَ: مَنْ وَجَدَ فِى قَلْبِهِ قَسْوَةً فَلْيَكْتُبْ يس وَ اْلقُرْانِ اْلحَكِيْمِ فِى جَامٍ بِزَعْفَرَانَ ثُمَّ يَشْرَبُهُ. البيهقى فى شعب الايمان 2: 482، رقم: 2468
Dari Abu Jafar Muhammad bin Ali, ia berkata : Barangsiapa mendapati kekerasan di dalam hatinya, maka tulislah Yaasiin wal quraanil hakiim, lalu memasukkan dalam gelas (berisi air) dengan zafaraan, kemudian (hendaklah) meminumnya. [HR. Baihaqi di dalam Syuabul Iimaan juz 2, hal. 482, no. 2468]

Adapun sanad hadits tersebut adalah sebagai berikut :
Abu Jafar Muhammad bin Ali --- Muhammad bin Marwan --- Amr bin Tsabit bin Abul Miqdam --- Al-Hasan bin Al-Husain Al-Uraniy --- Al-Husain bin Hakam Al-Hairiy --- Ali bin Abdur Rahman As-Sabiiy --- AbuAbdullah Al-Hafidh --- Baihaqi.

Hadits ini dlaif, disamping bukan sabda Nabi SAW, karena ada perawi yang bernama Muhammad bin Marwan, ia majhul, dan perawi bernamaAmr bin Tsabit bin Abul Miqdam yang dilemahkan oleh ulama ahli hadits sebagai berikut :
Hadits ini dlaif, disamping bukan sabda Nabi SAW karena dalam sanadnya ada perawi yang bernama, Amr bin Tsabit dan Al-Hasan bin Al-Husain Al-Uraniy, yang dilemahkan oleh ulama ahli hadits :
Tentang Amr bin Tsabit yang nama lengkapnya Amr bin Tsabit bin Hurmuz Al-Bakriy Abu Muhammad :
Nasaiy berkata, Dia matruukul hadiits, dan pada kali yang lain mengatakan, laisa bitsiqat wa laa mamun.
Abu Zarah mengatakan, Dia dlaiiful hadiits.
Muawiyah bin Shalih dari Yahya mengatakan, Dia dlaif
Bukhari mengatakan, Laisa bil qawiy. [Tahdzibut Tahdziib juz 8, hal. 9, no. 11]
Tentang Al-Hasan bin Al-Husain Al-Uraniy Al-Kuufiy:

Ibnu Adiy mengatakan, Dia meriwayatkan hadits munkar. [Lisaanu Miizaan juz 2, hal. 250, no. 2426]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar