Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq
4. Khalid bin Sa'id tiba di Taimaa'
Khalid bin Sa'id bin Al-'Aash ketika telah datang dari Yaman, ia lalu menghadap Abu Bakar Ash-Shiddiq. Kemudian beliau mengangkatnya menjadi pimpinan pasukan yang dikirim ke Taimaa'.
Di dalam kitab Tarikh Al-Bidaayah wan Nihaayah disebutkan sebagai berikut :
قَالَ ابْنُ جَرِيْرٍ: وَلَمَّا انْتَهَى خَالِدُ بْنُ سَعِيْدٍ اِلىَ تَيْمَاءَ اجْتَمَعَ لَهُ جُنُوْدٌ مِنَ الرُّوْمِ فِي جَمْعٍ كَثِيْرٍ مِنْ نَصَارَى اْلعَرَبِ، مِنْ غِيْرَا وَ تَنُوْخٍ وَ بَنِيْ كَلْبٍ وَ سَلِيْحٍ وَ لَخَمٍ وَ جُذَامٍ وَ غَسَّانَ. فَتَقَدَّمَ اِلَيْهِمْ خَالِدُ بْنُ سَعِيْدٍ، فَلَمَّا اقْتَرَبَ مِنْهُمْ تَفَرَّقُوْا عَنْهُ وَدَخَلَ كَثِيْرٌ مِنْهُمْ فِي اْلاِسْلاَمِ،
Ibnu Jarir berkata, "Ketika Khalid bin Sa'id sampai di Taimaa' ternyata tentara Romawi telah mengumpulkan pasukan besar yang terdiri dari warga 'Arab Nashrani yang berasal dari Ghiro, Tanukh, Bani Kalb, Salih, Lakhm, Judzam dan Ghassan dalam keadaan siap bertempur. Kemudian Khalid bin Sa'id maju mendekati mereka. Setelah Khalid bin Sa'id mendekat, mereka lari kocar-kacir dan banyak yang masuk Islam.
وَ بَعَثَ اِلَى الصّدّيْقُ يُعْلِمُهُ بِمَا وَقَعَ مِنَ اْلفتْحِ، فَاَمَرَهُ الصّدّيْقِ اَنْ يَتَقَدَّمَ وَلاَ يَحْجُمَ، وَ اَمَدَّهُ بِاْلوَلِيْدِ بْنِ عُتْبَةَ وَ عِكْرِمَةَ بْنِ اَبِي جَهْلٍ وَ جَمَاعَةٍ. فَسَارَ اِلىَ قَرِيْبٍ مِنْ اِيْلِيَاءَ فَالْتَقَى هُوَ وَ اَمِيْرٌ مِنَ الرُّوْمِ يُقَالُ لَهُ مَاهَانُ فَكَسَرَهُ. وَلَجَأَ مَاهَانُ اِلَى دِمَشْقَ، فَلَحِقَهُ خَالِدُ بْنُ سَعِيْدٍ، وَ بَادَرَ الْجُيُوْشُ اِلَى لُحُوْقِ دِمَشْقَ وَ طَلَبَ الْحَظْوَةَ، فَوَصَلُوْا اِلَى مَرْجِ الصَّفْرَاءِ، فَانْطَوَتْ عَلَيْهِ مَسَالِحُ مَاهَانَ وَ اَخَذُوْا عَلَيْهِمُ الطَّرِيْقَ، وَ زَحَفَ مَاهَانُ فَفَرَّ خَالِدُ بْنُ سَعِيْدٍ، فَلَمْ يَرِدْ اِلَى ذِي الْمَرْوَةِ. وَ اسْتَحْوَذَ الرُّوْمُ عَلَى جَيْشِهِمْ اِلاَّ مَنْ فَرَّ عَلَى الْخَيْلِ. وَ ثَبَتَ عِكْرِمَةُ بْنُ اَبِي جَهْلٍ وَ قَدْ تَقَهْقَرَ عَنِ الشَّامِ قَرِيْبًا وَ بَقِيَ رِدَءًا لِمَنْ نَفَرَ اِلَيْهِ.
Kemudian Khalid bin Sa'id mengirim surat kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq memberitakan tentang kemenangan tersebut. Kemudian Abu Bakar Ash-Shiddiq memerintahkannya untuk terus maju dan jangan mundur. Lalu Abu Bakar mengirimkan bala bantuan pasukan dibawah pimpinan Al-Walid bin 'Utbah dan 'Ikrimah bin Abu Jahl.
Pasukan Islam terus berjalan mendekati Iiliyaa'. Sesampainya di sana, bertemulah Khalid bin Sa'id dengan salah seorang panglima Romawi yang bernama Maahaan. Dan Khalid bin Sa'id berhasil mengalahkannya, sedangkan Maahaan akhirnya lari ke Damaskus, dan Khalid beserta pasukannya terus mengejarnya hingga ke Damaskus dan menuju Hadhwah. Setelah pasukan muslimin sampai di Marjish Shofroo', ternyata pasukan Maahaan balik menyerang dan menutup jalan kaum muslimin. Maahaan terus menyerbu dan akhirnya Khalid bin Sa'id melarikan diri ke Dzul Marwah. Pasukan Romawi berhasil mengalahkannya, kecuali yang melarikan diri dengan kuda-kuda mereka.
Pada waktu itu 'Ikrimah bin Abu Jahl tetap tegar dengan pasukannya. Sebelumnya ia juga dipukul mundur dari Syam. Akhirnya pasukannya menjadi tempat berlindung bagi pasukan Khalid bin Sa'id yang melarikan diri.
وَ اَقْبَلَ شُرَحْبِيْلُ بْنُ حَسَنَةَ مِنَ الْعِرَاقِ مِنْ عِنْدِ خَالِدِ بْنِ الْوَلِيْدِ اِلَى الصّدّيْقِ، فَاَمَّرَهُ عَلَى جَيْشِهِ وَ بَعَثَهُ اِلَى الشَّامِ، فَلَمَّا مَرَّ بِخَالِدِ بْنِ سَعِيْدٍ بِذِي الْمَرْوَةِ، اَخَذَ جُمْهُوْرَ اَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ هَرَبُوْا اِلَى ذِي الْمَرْوَةِ.
Ketika Syurahbil datang kepada Abu Bakar dari sisi Khalid bin Walid dari 'Iraq, lalu Abu Bakar mengangkatnya sebagai panglima pasukan dan mengirimnya ke Syam. Ketika dia melewati Khalid bin Sa'id di Dzil Marwah, dia mengambil sebagian besar pasukan Khalid bin Sa'id yang melarikan diri ke Dzil Marwah.
ثُمَّ اجْتَمَعَ عِنْدَ الصّدّيْقِ طَائِفَةٌ مِنَ النَّاسِ فَاَمَّرَ عَلَيْهِمْ مُعَاوِيَةَ بْنَ اَبِي سُفْيَانَ وَ اَرْسَلَهُ وَرَاءَ اَخِيْهِ يَزِيْدَ بْنِ اَبِي سُفْيَانَ. وَلَمَّا مَرَّ بِخَالِدِ بْنِ سَعِيْدٍ اَخَذَ مَنْ كَانَ بَقِيَ مَعَهُ بِذِي الْمَرْوَةِ اِلَى الشَّامِ. ثُمَّ اَذِنَ الصّدّيْقُ لِخَالِدِ بْنِ سَعِيْدٍ فِي الدُّخُوْلِ اِلَى الْمَدِيْنَةِ وَ قَالَ: كَانَ عُمَرُ اَعْلَمَ بِخَالِدٍ. البداية و النهاية 7: 7
Kemudian berkumpullah pasukan yang banyak pada Abu Bakar Ash-Shiddiq, kemudian beliau mengangkat Mu'awiyah bin Abu Sufyan sebagai panglima dan menugaskan supaya berangkat ke Syam mengikuti saudaranya, yaitu Yazid bin Abu Sufyan. Dan ketika melewati Khalid bin Sa'id, dia mengambil pasukan yang tersisa di Dzul Marwah untuk dibawa ke Syam. Kemudian Abu Bakar Ash-Sgiddiq mengijinkan Khalid bin Sa'id kembali ke Madinah. Beliau berkata, "Dahulu 'Umar telah memberitahukan tentang Khalid". [Al-Bidaayah wan Nihaayah juz 7, hal. 7]
5. Awwal peperangan di negeri Syam
Di dalam kitab tarikh Al-Bidaayah wan Nihaayah disebutkan sebagai berikut :
وَ يُقَالُ اِنَّ اَوَّلَ حَرْبٍ وَقَعَ بِالشَّامِ اَنَّ الرُّوْمَ اجْتَمَعُوْا بِمَكَانٍ يُقَالُ لَهُ اْلعَرَبَةُ مِنْ اَرْضِ فِلِسْطِيْنَ، فَوَجَّهَ اِلَيْهِمْ اَبَا اُمَامَةَ اْلبَاهِلِيَّ فِي سَرِيَّةٍ فَقَتَلَهُمْ وَ غَنِمَ مِنْهُمْ، وَ قَتَلَ مِنْهُمْ بِطْرِيْقًا عَظِيْمًا. ثُمَّ كَانَتْ بَعْدَ هذِهِ وَقْعَةُ مَرْجِ الصَّفْرَاءِ، اُسْتُشْهِدَ فِيْهَا خَالِدُ بْنُ سَعِيْدِ بْنِ اْلعَاصِ وَ جَمَاعَةٌ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ. وَ يُقَالُ اِنَّ الَّذِي اُسْتُشْهِدَ فِي مَرْجِ الصَّفْرَاءِ اِبْنٌ لِخَالِدِ بْنِ سَعِيْدٍ، وَ اَمَّا هُوَ فَفَرَّ حَتَّى اِنْحَازَ اِلَى اَرْضِ الْحِجَازِ. فَاللهُ اَعْلَمُ، حَكَاهُ ابْنُ جَرِيْرٍ. البداية و النهاية 7: 6
Disebutkan tentang awwal peperangan yang terjadi di Syam, bahwa Romawi telah menyiapkan pasukannya di suatu tempat yang bernama Al-'Arabah di wilayah Palestina. Yazid bin Abu Sufyan segera memerintahkan Abu Umamah Al-Bahiliy untuk bergerak menuju ke sana dengan sejumlah pasukan. Dan dia berhasil mengalahkan musuh dan membawa harta rampasan, dan terbunuh pula seorang pangilma Romawi yang diagungkan. Kemudian setelah itu, terjadi perang Marjish Shofroo'. Dalam peperangan ini gugurlah sejumlah pasukan muslimin, termasuk Khalid bin Sa'id bin Al-'Aash. Namun ada yang mengatakan bahwa yang gugur di peperangan Marjish Shofroo' itu bukan Khalid bin Sa'id, tetapi putranya Khalid bin Sa'id, adapun Khalid bin Sa'id sendiri melarikan diri ke daerah Hijaz, walloohu a'lam. Demikian diungkapkan oleh Ibnu Jarir. [Al-Bidaayah wan Nihaayah juz 7, hal. 6]
6. Perang Yarmuk
Ahli tarikh berbeda pendapat tentang kapan terjadinya perang Yarmuk.
Sebagaimana disebutkan oleh Saif bin 'Umar dan diikuti oleh Abu Ja'far Ibnu Jarir Ath-Thabariy, perang Yarmuk terjadi pada tahun 13 H sebelum penaklukan Damaskus.
Adapun Al-Hafidh Ibnu 'Asakir menukil dari Yazid bin Abu 'Ubaidah, Al-Walid bin Muslim, Ibnu Lahi'ah, Al-Laits, dan Abu Ma'syar bahwa peristiwa tersebut terjadi pada tahun ke 15 H setelah penaklukan Damaskus.
Muhammad bin Ishaq berkata : Perang Yarmuk terjadi pada bulan Rajab tahun 15 H. Khalifah bin Khayyat berkata : Ibnul Kalbiy mengatakan bahwa perang Yarmuk terjadi pada hari Senin tanggal 5 bulan Rajab tahun 15 H.
Aku (Ibnu Katsir) berkata : (tahun 13 H) yang disebutkan oleh Saif bin 'Umar dan lainnya itu adalah menurut apa yang disebutkan oleh Ibnu Jarir dan lainnya,walloohu a'lam.
7. Persiapan Romawi menghadapi peperangan
قَالَ: وَلَمَّا تَوَجَّهَتْ هذِهِ الْجُيُوْشُ نَحْوَ الشَّامِ اَفْزَعَ ذلِكَ الرُّوْمَ وَخَافُوْا خَوْفًا شَدِيْدًا، وَ كَتَبُوْا اِلَى هِرَقْلَ يُعْلِمُوْنَهُ بِمَا كَانَ مِنَ اْلاَمْرِ. فَيُقَالُ اِنَّهُ كَانَ يَوْمَئِذٍ بِحِمْصَ. وَيُقَالُ: كَانَ حَجَّ عَامَهُ ذلِكَ اِلَى بَيْتِ الْمُقَدَّسِ. فَلَمَّا انْتهَى اِلَيْهِ الْخَبَرُ. قَالَ لَهُمْ: وَيْحَكُمْ اِنَّ هؤُلآَءِ اَهْلُ دِيْنٍ جَدِيْدٍ، وَ اِنَّهُمْ لاَ قِبَلَ لاَحَدٍ بِهِمْ، فَاَطِيْعُوْنِي وَ صَالِحُوْهُمْ بِمَا تُصَالِحُوْنَهُمْ عَلَى نِصْفِ خَرَاجِ الشَّامِ، وَ يَبْقَى لَكُمْ جِبَالُ الرُّوْمِ. وَ اِنْ اَنْتُمْ اَبَيْتُمْ ذلِكَ، اَخَذُوْا مِنْكُمُ الشَّامَ وَ ضَيَّقُوْا عَلَيْكُمْ جِبَالَ الرُّوْمِ.
(Ibnu Jarir) berkata, "Ketika pasukan Islam berjalan menuju Syam, tentara Romawi merasa kaget dan sangat takut, mereka segera mengirim surat kepada Hiraqlius memberitahukan kepadanya tentang peristiwa tersebut". Disebutkan bahwa Hiraqlius ketika itu sedang berada di Himsha, ada yang mengatakan pada tahun itu dia sedang berziyarah ke Baitul Maqdis.
Ketika berita ini sampai kepadanya, dia menulis surat balasan, "Celakalah kalian, sesungguhnya mereka itu adalah pemeluk agama baru. Sesungguhnya, tidak ada seorangpun yang dapat mengalahkan mereka. Maka patuhlah kepadaku dan berdamailah dengan mereka dengan menyerahkan kepada mereka separuh dari penghasilan bumi Syam. Dan kalian masih memiliki pegunungan Romawi. Jika kalian tidak mematuhi kata-kataku maka mereka pasti akan merampas negeri Syam dari kalian dan akan memojokkan kalian hingga terjepit di pegunungan Romawi".
فَنَخَرُوْا مِنْ ذلِكَ نَخْرَةَ حُمُرِ الْوَحْشِ كَمَا هِيَ عَادَاتُهُمْ فِي قِلَّةِ الْمَعْرِفَةِ وَ الرَّأْيِ بِالْحَرْبِ وَ النُّصْرَةِ فِي الدّيْنِ وَ الدُّنْيَا. فَعِنْدَ ذلِكَ سَارَ اِلَى حِمْصَ. وَ اَمَرَ هِرَقْلُ بِخُرُوْجِ الْجُيُوْشِ الرُّوْمِيَّةِ صُحْبَةَ اْلاُمَرَاءِ، فِي مُقَابَلَةِ كُلّ اَمِيْرٍ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ جَيْشٌ كَثِيْفٌ. فَبَعَثَ اِلىَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ اَخًا لَهُ لاَبَوَيْهِ، تَذَارِقَ، فِي تِسْعِيْنَ اَلْفًا مِنَ الْمُقَاتَلَةِ. وَ بَعَثَ جَرْجَهَ بْنَ بُوْذِيْهَا اِلَى نَاحِيَةِ يَزِيْدَ بْنِ اَبِي سُفْيَانَ، فَعَسْكَرَ بِاِزَائِهِ فِي خَمْسِيْنَ اَلْفًا اَوْ سِتّيْنَ اَلْفًا. وَ بَعَثَ الدُّرَاقِصَ اِلَى شُرَحْبِيْلَ بْنِ حَسَنَةَ. وَ بَعَثَ اللّقِيْقَارَ وَ يُقَالُ الْقَيْقَلاَنَ فِي سِتّيْنَ اَلْفًا اِلَى اَبِي عُبَيْدَةَ بْنِ الْجَرَّاحِ.
Ketika mendapat balasan seperti itu, mereka kebingungan laksana keledai liar sebagaimana kebiasaan mereka, karena mereka sedikit pengetahuannya tentang berperang dan tidak mendapat pertolongan dengan agama dan dunia. Ketika itu Kaisar Hiraqlius sedang berkunjung ke Himsha, dia memerintahkan agar seluruh panglima Romawi keluar dengan membawa pasukan yang banyak untuk menghadapi pasukan muslimin. Dia memerintahkan saudara kandungnya, Tadzariq, dengan membawa 90.000 pasukan untuk menghadapi 'Amr bin Al-'Aash, dan dia mengutus Jarajah bin Budziha untuk menghadapi Yazid bin Abu Sufyan dengan mendirikan kemahnya sejajar dengan kemahnya Yazid bin Abu Sufyan dengan pasukan sebanyak 50.000 hingga 60.000 orang. Hiraqlius juga mengutus Al-Duraqis untuk menghadapi Syurahbil bin Hasanah. Dan Al-Liqiqar (ada yang mengatakan Al-Qaiqalan) untuk menghadapi Abu 'Ubaidah bin Al-Jarrah dengan membawa 60.000 pasukan.
وَ قَالَتِ الرُّوْمُ: وَ اللهِ لَنُشْغِلَنَّ اَبَا بَكْرٍ عَنْ اَنْ يُوْرِدَ الْخُيُوْلَ اِلَى اَرْضِنَا. وَ جَمِيْعُ عَسَاكِرِ الْمُسْلِمِيْنَ اَحَدٌ وَ عِشْرُوْنَ اَلْفًا سِوَى الْجَيْشِ الَّذِيْ مَعَ عِكْرِمَةَ بْنِ اَبِي جَهْلٍ. وَ كَانَ وَاقِفًا فِي طَرْفِ الشَّامِ رِدَءًا لِلنَّاسِ فِي سِتَّةِ آلاَفٍ. فَكَتَبَ اْلاُمَرَاءُ اِلَى اَبِي بَكْرٍ وَ عُمَرَ يُعْلِمُوْنَهُمَا بِمَا وَقَعَ مِنَ اْلاَمْرِ الْعَظِيْمِ.
Orang-orang Romawi berkata, "Demi Allah, kita akan membuat Abu Bakar Ash-Shiddiq kesulitan mengerahkan para pasukan berkudanya untuk menginjakkan kaki mereka di bumi kita".
Jumlah tentara pasukan muslimin ketika itu hanya sekitar 21.000 orang selain pasukan 'Ikrimah bin Abu Jahl yang mereka itu berhenti di perbatasan negeri Syam dengan 6.000 pasukannya untuk membantu pasukan Islam bila diperlukan. Kemudian para panglima muslimin menulis surat kepada Abu Bakar dan 'Umar memberitahukan tentang keberadaan pasukan musuh yang sangat besar jumlahnya.
فَكَتَبَ اِلَيْهِمْ اَنِ اجْتَمِعُوْا وَ كُوْنُوْا جُنْدًا وَاحِدًا وَ الْقُوْا جُنُوْدَ الْمُشْرِكِيْنَ، فَاَنْتُمْ اَنْصَارُ اللهِ، وَ اللهُ يَنْصُرُ مَنْ نَصَرَهُ، وَ خَاذَلَ مَنْ كَفَرَهُ، وَ لَنْ يُؤْتَى مِثْلُكُمْ عَنْ قِلَّةٍ، وَ لكِنْ مِنْ تِلْقَاءِ الذُّنُوْبِ فَاحْتَرِسُوْا مِنْهَا، وَ لْيُصَلّ كُلُّ رَجُلٍ مِنْكُمْ بِاَصْحَابِهِ. وَ قَالَ الصّدّيْقُ: وَ اللهِ لاُشْغِلَنَّ النَّصَارَى عَنْ وَسَاوِسِ الشَّيْطَانِ بِخَالِدِ بْنِ الْوَلِيْدِ. وَ بَعَثَ اِلَيْهِ وَ هُوَ بِالْعِرَاقِ لِيَقْدُمَ اِلَى الشَّامِ فَيَكُوْنُ اْلاَمِيْرَ عَلَى مَنْ بِهِ، فَاِذَا فَرَغَ عَادَ اِلَى عَمَلِهِ بِالْعِرَاقِ. البداية والنهاية 7: 8
Maka Abu Bakar membalas surat mereka dan mengatakan :
"Hendaklah kalian besatu dalam satu pasukan, dan hadapilah tentara kaum musyrikin, sesungguhnya kalian adalah Anshoorullooh (para penolong agama Allah) dan Allah pasti akan menolong orang yang menolong agama-Nya. Sebaliknya Dia pasti akan menghinakan orang-orang yang kafir kepada-Nya. Sesungguhnya kalian tidak akan dikalahkan karena jumlah kalian yang sedikit, tetapi kalian akan dikalahkan disebabkan dosa-dosa kalian, maka jagalah diri kalian dari dosa-dosa, dan hendaklah setiap panglima pasukan shalat bersama tentaranya".
Abu Bakar Ash-Shiddiq berkata, "Demi Allah, aku pasti akan menyibukkan orang-orang Nashrani yang mendapatkan bisikan syaithan dengan mendatangkan Khalid bin Walid. Dan Abu Bakar menugaskan kepada Khalid bin Walid sebagai panglima pasukan yang pada waktu itu masih berada di 'Iraq supaya berangkat ke Syam. Dan apabila tugas sudah selesai supaya kembali ke Iraq". [Al-Bidaayah wan Nihaayah juz 7, hal. 8]
8. Tentang perjalanan Khalid bin Walid dari 'Iraq ke Syam
Di dalam tarikh Al-Bidaayah wan Nihaayah disebutkan sebagai berikut :
وَلَمَّا بَلَغَ هِرَقْلَ مَا اَمَرَ بِهِ الصّدّيْقُ اُمَرَاءَهُ مِنَ اْلاِجْتِمَاعِ، بَعَثَ اِلىَ اُمَرَائِهِ اَنْ يَجْتَمِعُوْا اَيْضًا وَ اَنْ يَنْزِلُوْا بِالْجَيْشِ مَنْزِلاً وَاسِعَ الْعَطَنِ، وَاسِعَ الْمَطْرَدِ، ضَيّقَ الْمَهْرَبِ، وَ عَلَى النَّاسِ اَخُوْهُ بَنْدَارِقُ، وَ عَلَى الْمَقْدَمَةِ جَرْجَهْ، وَ عَلَى الْمُجَنّبَتَيْنِ مَاهَانُ وَ الدُّرَاقِصُ، وَ عَلَى الْبَحْرِ الْقَيْقَلاَنُ.
Setelah Hiraqlius mendengar bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq memerintahkan kepada para panglimanya untuk berkumpul, maka Hiraqlius juga memerintahkan para panglimanya supaya berkumpul dan supaya menempatkan pasukannya di tempat yang luas untuk bergerak, tetapi tidak bisa untuk melarikan diri. Pasukan yang besar itu dipimpin oleh saudaranya Hiraqlius yang bernama Bandaariq (Tadzaariq), di ujung tombak oleh Jarjah, di sayap kanan dan kiri oleh Maahaan dan Duraaqis, sedangkan yang memimpin pasukan di laut oleh Qaiqalaan.
قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ عَائِدٍ عَنْ عَبْدِ اْلاَعْلَى عَنْ سَعِيْدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيْزِ: اِنَّ الْمُسْلِمِيْنَ كَانُوْا اَرْبَعَةً وَ عِشْرِيْنَ اَلْفًا، وَ عَلَيْهِمْ اَبُو عُبَيْدَةَ، وَ الرُّوْمُ كَانُوْا عِشْرِيْنَ وَ مِائَةَ اَلْفٍ عَلَيْهِمْ مَاهَانُ وَ سَقَلاَبُ يَوْمَ الْيَرْمُوْكِ. وَ كَذَا ذَكَرَ ابْنُ اِسْحَاقَ اَنَّ سَقَلاَبَ الْخَصِيَّ كَانَ عَلَى الرُّوْمِ يَوْمَئِذٍ فِي مِائَةِ اَلْفٍ، وَ عَلَى الْمَقْدَمَةِ جَرْجَهْ مِنْ اَرْمِيْنِيَةَ فِي اِثْنَيْ عَشَرَ اَلْفًا، وَ مِنَ الْمُسْتَعْرِبَةِ اِثْنَيْ عَشَرَ اَلْفًا عَلَيْهِمْ جَبَلَةُ بْنُ اْلاَيْهَمِ. وَ الْمُسْلِمُوْنَ فِي اَرْبَعِةٍ وَ عِشْرِيْنَ اَلْفًا، فَقَاتَلُوْا قِتَالاً شَدِيْدًا حَتَّى قَاتَلَتِ النّسَاءُ مِنْ وَرَائِهِمْ اَشَدَّ الْقِتَالَ. وَقَالَ الْوَلِيْدُ عَنْ صَفْوَانَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمنِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ: بَعَثَ هِرَقْلُ مِائَتَيْ اَلْفٍ عَلَيْهِمْ مَاهَانُ اْلاَرْمِنِيُّ. قَالَ سَيْفٌ: فَسَارَتِ الرُّوْمُ فَنَزَلُوا اْلوَاقُوصَةَ قَرِيْبًا مِنَ الْيَرْمُوْكِ، وَ صَارَ الْوَادِي خَنْدَقًا عَلَيْهِمْ. البداية و النهاية 7: 8
Muhammad bin 'Aaid berkata, dari 'Abdul A'laa, dari Sa'id bin 'Abdul 'Aziz : Pada waktu itu pasukan kaum muslimin berjumlah 24.000 orang yang dipimpin oleh Abu 'Ubaidah, sedangkan pasukan Romawi berjumlah 120.000 orang yang dipimpin oleh Maahaan dan Saqalaab, yaitu pada perang Yarmuk. Sedangkan Ibnu Ishaaq menyebutkan bahwasanya pada waktu itu Saqalaab Al-Khoshiy memimpin pasukan Romawi sebanyak 100.000 orang, di ujung tombak dipimpin oleh Jarjah (orang Armenia) dengan pasukan 12.000 orang, dan orang Romawi yang dari 'Arab sebanyak 12.000 orang dipimpin oleh Jabalah bin Al-Aiham. Sedangkan kaum muslimin berjumlah 24.000 orang.
Kemudian terjadilah pertempuran dahsyat hingga para wanita pun ikut berperang di belakang mereka. Al-Walid dari Shafwan berkata, dari 'Abdur Rahman bin Jubair, ia berkata : Hiraqlius mengirimkan hingga 200.000 pasukan yang dipimpin oleh Maahaan orang Armenia. Saif berkata : Kemudian pasukan romawi bergerak dan mengambil tempat di Al-Waqushah di dekat yarmuk, dan jadilah lembah itu parit quburan bagi mereka. [Al-Bidaayah wan Nihaayah juz 7, hal. 8]
وَ بَعَثَ الصَّحَابَةُ اِلَى الصّدّيْقِ يَسْتَمِدُّوْنَهُ وَ يُعْلِمُوْنَهُ بِمَا اجْتَمَعَ مِنْ جَيْشِ الرُّوْمِ بِالْيَرْمُوْكِ، فَكَتَبَ الصّدّيْقُ عِنْدَ ذلِكَ اِلَى خَالِدِ بْنِ الْوَلِيْدِ اَنْ يَسْتَنِيْبَ عَلَى الْعِرَاقِ وَ اَنْ يَقْفُلَ بِمَنْ مَعَهُ اِلَى الشَّامِ، فَاِذَا وَصَلَ اِلَيْهِمْ فَهُوَ اْلاَمِيْرُ عَلَيْهِمْ. فَاسْتَنَابَ الْمُثَنَّى بْنَ حَارِثَةَ عَلَى الْعِرَاقِ، وَ سَارَ خَالِدٌ مُسْرِعًا فِي تِسْعَةِ آلاَفٍ وَ خَمْسِمِائَةٍ، وَ دَلِيْلُهُ رَافِعُ بْنُ عَمِيْرَةَ الطَّائِيُّ، فَاَخَذَ بِهِ عَلَى السَّمَاقِ حَتَّى انْتَهَى اِلَى قُرَاقِرَ، وَ سَلَكَ بِهِ اَرَاضِيَ لَمْ يَسْلُكْهَا قَبْلَهُ اَحَدٌ، فَاجْتَابَ الْبَرَارِيَ وَ الْقَفَّارَ، وَ قَطَعَ اْلاَوْدِيَةَ وَ تَصَعَّدَ عَلَى الْجِبَالِ، وَ سَارَ فِي غَيْرِ مُهَيَّعٍ، وَ جَعَلَ رَافِعٌ يَدُلُّهُمْ فِي مَسِيْرِهِمْ عَلَى الطَّرِيْقِ وَ هُوَ فِي مَفَاوِزَ مُعْطِشَةٍ، وَ عَطَّشَ النُّوْقَ وَ سَقَاهَا الْمَاءَ عِلَلاً بَعْدَ نَهْلٍ، وَ قَطَعَ مَشَافِرَهَا وَ كَعْمَهَا حَتَّى لاَ تَجْتَرُّ رَحْلٌ اَدْبَارَهَا، وَ اسْتَاقَهَا مَعَهُ. فَلَمَّا فَقَدُوا الْمَاءَ نَحَرَهَا فَشَرِبُوْا مَا فِي اَجْوَافِهَا مِنَ الْمَاءِ، وَ يُقَالُ بَلْ سَقَاهُ الْخَيْلَ وَ شَرِبُوْا مَا كَانَتْ تَحْمِلُهُ مِنَ الْمَاءِ وَ اَكَلُوْا لُحُوْمَهَا.
Ketika para shahabat meminta bantuan kepada Abu Bakar Ash-shiddiq sambil memberitahukan kedatangan tentara Romawi dengan jumlah besar di Yarmuk, maka Abu Bakar Ash-Shiddiq menulis surat kepada Khalid bin Walid agar meninggalkan 'Iraq menuju ke Syam dengan pasukannya. Dan jika telah sampai di Syam, maka dialah yang menjadi pemimpin tertinggi seluruh pasukan.
Kemudian Khalid menunjuk Mutsanna bin Haritsah sebagai penggantinya di 'Iraq. Khalid bergerak cepat membawa 9500 personil pasukan menuju Syam. Sementara yang menjadi penunjuk jalan pada waktu itu adalah Rafi' bin 'Amiirah Ath-Thaiy. Rafi' menunjukkan kepada Khalid agar berjalan melalui As-Samaq, hingga sampai di Quraqir. Mereka berjalan di jalan yang sebelumnya tidak pernah dilewati orang. Mereka memotong jalan melalui padang pasir dan tanah tandus, melewati lembah dan mendaki gunung, mereka berjalan di tempat yang tidak biasa dilewati orang. Rafi' terus menunjukkan mereka jalan-jalan yang di situ tidak ada air. Unta-unta mereka sengaja tidak diberi minum, dan setelah mereka mendapatkan air, maka unta-unta itu diberi minum sebanyak-banyaknya, lalu mereka membrangusnya supaya tidak mempengaruhi unta di belakangnya, kemudian digiringnya. Kemudian ketika mereka kehabisan persediaan air, mereka menyembelih unta-unta tersebut untuk diambil airnya yang tersimpan di perutnya. Dan ada yang mengatakan : Bahkan mereka juga memberi minum kuda-kuda mereka. Dan ketika mereka kehabisan air, mereka menyembelih lalu meminum airnya dan memakan dagingnya.
وَ وَصَلَ وَ للهِ الْحَمْدُ وَ الْمِنَّةُ فِي خَمْسَةِ اَيَّامٍ، فَخَرَجَ عَلَى الرُّوْمِ مِنْ نَاحِيَةِ تَدْمُرَ، فَصَالَحَ اَهْلُ تَدْمُرَ وَ اَرِكَهْ، وَلَمَّا مَرَّ بِعَذْرَاءَ اَبَاحَهَا وَ غَنِمَ لِغَسَّانَ اَمْوَالاً عَظِيْمَةً وَ خَرَجَ مِنْ شَرْقِيّ دِمَشْقَ، ثُمَّ سَارَ حَتَّى وَصَلَ اِلَى قَنَاةِ بُصْرَى، فَوَجَدَ الصَّحَابَةَ تُحَارِبُهَا، فَصَالَحَهُ صَاحِبُهَا وَ سَلَّمَهَا اِلَيْهِ، فَكَانَتْ اَوَّلَ مَدِيْنَةٍ فُتِحَتْ مِنَ الشَّامِ، وَ للهِ الْحَمْدُ. وَ بَعَثَ خَالِدٌ بَاَخْمَاسِ مَا غَنِمَ مِنْ غَسَّانَ مَعَ بِلاَلِ بْنِ الْحَارِثِ الْمُزَنِيّ اِلَى الصّدّيْقِ. ثُمَّ سَارَ خَالِدٌ وَ اَبُوْ عُبَيْدَةَ وَ مَرْثَدٌ وَ شُرَحْبِيْلُ اِلَى عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ، وَ قَدْ قَصَدَهُ الرُّوْمُ بِاَرْضِ الْعَرَبَا مِنَ الْمَعْوَرِ فَكَانَتْ وَاقِعَةُ اَجْنَادَيْنِ.
Akhirnya mereka sampai di Nawa (Suwa) dalam lima hari perjalanan, mereka lalu keluar menuju Romawi dari arah Tadmur (kota tua yang termasuk dalam wilayah Syam). Kemudian di sana penduduk Tadmur dan Arikah sepakat untuk berdamai.
Ketika melewati wilayah 'Adzraa, Khalid berhasil menaklukkannya, dan mendapatkan harta rampasan yang berjumlah besar dari Ghassan. Dan akhirnya Khalid lewat dari sebelah timur Damaskus, kemudian berjalan hingga sampai di parit Bushra. Pada waktu itu Khalid mendapati para shahabat sedang berperang dengan penduduk wilayah itu, dan akhirnya penduduk negeri tesebut meminta damai dan menyerahkan negeri itu kepada Khalid, dan itulah kota pertama yang ditaklukkan di Syam, segala puji bagi Allah.
Kemudian Khalid mengirim seperlima dari harta rampasan perang dari Ghassan itu kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq yang dibawa oleh Bilal bin Al-Harits Al-Muzaniy. Kemudian Khalid, Abu Ubaidah,Martsad dan Syurahbil datang kepada 'Amr bin Al-'Aash. Dan tentara Romawi telah menuju ke kota 'Aroba dari Ma'war, maka terjadilah pertempuran Ajnadain.
Salah seorang dari kaum muslimin ada yang membuat bait sya'ir mengenai perjalanan Khalid ini :
للهِ عَيْنَا رَافِعٍ اَنَّى اِهْتَدَى، فَوَّزَ مِنْ قُرَاقِرَ اِلَى نَوَى،
خَمْسًا اِذَا مَا سَارَهَا الْجَيْشُ بَكَى، مَا سَارَهَا قَبْلَكَ اِنْسِيٌّ اَرَى.
Segala puji bagi Allah, bagaimana kedua mata Rafi' bisa tahu,
Menemukan jalan dari Quraqir sampai ke Nawa,
Dalam lima hari, ketika pasukan berjalan sambil menangis
Melalui jalan yang sebelumnya tidak pernah ditempuh oleh manusia
وَ قَدْ كَانَ بَعْضُ الْعَرَبِ قَالَ لَهُ فِي هذَا الْمَسِيْرِ: اِنْ اَنْتَ اَصْبَحْتَ عِنْدَ الشَّجَرَةِ الْفُلاَنِيَّةِ نَجَوْتَ اَنْتَ وَ مَنْ مَعَكَ. وَ اِنْ لَمْ تُدْرِكْهَا هَلَكْتَ اَنْتَ وَ مَنْ مَعَكَ، فَسَارَ خَالِدٌ بِمَنْ مَعَهُ وَ سَرَوْا سُرْوَةً عَظِيْمَةً فَاَصْبَحُوْا عِنْدَهَا، فَقَالَ خَالِدٌ: عِنْدَ الصَّبَاحِ يَحْمَدُ الْقَوْمُ السُّرَى. فَاَرْسَلَهَا مَثَلاً، وَ هُوَ اَوَّلُ مَنْ قَالَهَا رَضِيَ اللهُ عَنْهُ. البداية و النهاية 7: 9
Ada orang 'Arab yang berkata kepada Khalid dalam perjalanannya ini, "Jika engkau beserta pasukanmu telah sampai di pohon begini dan begini, maka berarti engkau beserta pasukanmu selamat. Namun jika engkau tidak dapat mencapainya berarti engkau beserta pasukanmu akan binasa. Maka Khalid berjalan dengan cepat bersama pasukannya, maka pada pagi harinya mereka telah sampai di pohon yang dikatakan orang 'Arab tersebut, maka Khalid berkata, "Di pagi hari suatu kaum memuji Allah atas perjalanannya". Sejak saat itu perkataannya ini menjadi sebuah kata-kata mutiara, dan Khalidlah yang pertama mengucapkannya, semoga Allah meridlainya. [Al-Bidaayah wan Nihaayah juz 7, hal. 9]
9. Bersatunya pasukan Islam dalam persiapan peperangan
حِيْنَ اجْتَمَعَتِ الرُّوْمُ مَعَ اُمَرَائِهَا بِالْوَاقُوْصَةِ وَ انْتَقَلَ الصَّحَابَةُ مِنْ مَنْزِلِهِمُ الَّذِيْ كَانُوْا فِيْهِ فَنَزَلُواْ قَرِيْبًا مِنَ الرُّوْمِ فِي طَرِيْقِهِمُ الَّذِيْ لَيْسَ لَهُمْ طَرِيْقٌ غَيْرُهُ، فَقَالَ عَمْرُو بْنُ الْعَاصِ: اَبْشِرُوْا اَيُّهَا النَّاسُ، فَقَدْ حُصِرَتْ وَاللهِ الرُّوْمُ، وَقِلَّمَا جَاءَ مَحْصُوْرٌ بِخَيْرٍ.
Ketika pasukan Romawi beserta para panglimanya berkumpul di Al-Waqushah, maka para shahabat berpindah dari tempat lama mereka ke suatu tempat yang lain berdekatan dengan pasukan Romawi di sebuah jalan yang tidak ada jalan lainnya kecuali jalan itu saja. 'Amr bin Al-'Aash berkata, "Bergembiralah wahai saudara-saudaraku sekalian, demi Allah pasukan Romawi telah terkepung, dan setiap tentara yang terkepung sedikit sekali bagi mereka peluang untuk menang.
وَ يَقُالُ اِنَّ الصَّحَابَةَ لَمَّا اجْتَمَعُوْا لِلْمَشُوْرَةِ فِي كَيْفِيَةِ الْمَسِيْرِ اِلَى الرُّوْمِ، جَلَسَ اْلاُمَرَاءُ لِذلِكَ، فَجَاءَ اَبُوْ سُفْيَانَ فَقَالَ: مَا كُنْتُ اَظُنُّ اَنّي اُعْمَرُ حَتَّى اُدْرِكَ قَوْمًا يَجْتَمِعُوْنَ لِحَرْبٍ وَلاَ اُحْضَرُهُمْ، ثُمَّ اَشَارَ اَنْ يَتَجَزَّأَ الْجَيْشَ ثَلاَثَةَ اَجْزَاءٍ، فَيَسِيْرُ ثُلُثُهُ فَيَنْزِلُوْنَ تُجَاهَ الرُّوْمِ، ثُمَّ تَسِيْرُ اْلاَثْقَالُ وَ الذَّرَارِي فِي الثُّلُثِ اْلآخَرِ، وَ يَتَاَخَّرُ خَالِدٌ بِالثُّلُثِ اْلآخَرِ، حَتَّى اِذَا وَصَلَتِ اْلاَثْقَالُ اِلَى اُولئِكَ، سَارَ بَعْدَهُمْ وَ نَزَلُوْا فِي مَكَانٍ تَكُوْنُ الْبَرّيَّةُ مِنْ وَرَاءِ ظُهُوْرِهِمْ لِتَصِلَ اِلَيْهِمُ الْبَرْدُ وَ الْمَدُّ. فَامْتَثَلُوْا مَا اَشَارَ بِهِ وَ نِعْمَ الرَّأْيُ هُوَ.
Ketika para shahabat berkumpul untuk bermusyawarah bagaimana cara mereka bergerak menuju Romawi, ketika para panglima sedang duduk untuk mengikuti musyawarah itu, datanglah Abu Sufyan dan berkata, "Aku tidak pernah mengira akan diberi umur panjang, hingga dapat menyaksikan suatu pertemuan untuk menyusun siasat perang, sedangkan aku tidak diundang di situ". Setelah itu ia mengusulkan agar pasukan dibagi menjadi tiga bagian. Sepertiganya bersiap-siap menghadapi tentara Romawi, kemudian sepertiga lainnya yang terdiri dari perbekalan dan para wanita agar berjalan, dan Khalid dengan sepertiga tentara lainnya di posisi belakang, maka jika perbekalan telah sampai di tempatnya, pasukan yang dibelakangnya segera berjalan ke tempat yang lapang di belakang mereka supaya bantuan bisa terhubung kepada mereka. Kemudian mereka segera melaksanakan pendapat itu, dan itulah ide yang terbaik.
وَ ذَكَرَ الْوَلِيْدُ عَنْ صَفْوَانَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمنِ بْنِ جُبَيْرٍ اَنَّ الرُّوْمَ نَزَلُوْا فِيْمَا بَيْنَ دَيْرِ اَيُّوْبَ وَ الْيَرْمُوْكِ، وَ نَزَلَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ وَرَاءِ النَّهْرِ مِنَ الْجَانِبِ اْلآخَرِ، وَ اَذْرِعَاتٌ خَلْفَهُمْ لِيَصِلَ اِلَيْهِمُ الْمَدَدُ مِنَ الْمَدِيْنَةِ. البداية و النهاية 7: 9
Al-Walid menyebutkan dari Shafwan, dari 'Abdur Rahman bin Jubair, bahwasanya pasukan Romawi mengambil tempat diantara Dairi Ayyub dan Yarmuk, sedangkan pasukan muslimin di belakang sungai di sisi yang lain, dan kota Adzri'aat berada di belakang mereka, supaya bantuan dari Madinah bisa terhubung dengan mereka. [Al-Bidaayah wan Nihaayah juz 7, hal. 9]
Ada yang mengatakan bahwa ketika Khalid tiba, para shahabat telah menghadapi tentara Romawi dan telah mengepungnya pada bulan Rabi'ul awwal tahun 13 H. Setelah masuk bulan berikutnya, dan telah memungkinkan dimulai peperangan, karena kekurangan air, pasukan muslimin meminta bantuan kepada Abu Bakar Ash-shiddiq. Kemudian Abu Bakar berkata, "Kami berikan bantuan Khalid saja". Kemudian beliau mengirim Khalid dengan pasukannya, lalu Khalid datang pada bulan Rabi'ul akhir tahun 13 H.
10. Persiapan Perang Yarmuk (perang melawan Romawi)
Ibnu Katsir menyebutkan di dalam Kitab Al-Bidaayah wan Nihaayah sebagai berikut :
فَعِنْدَ وُصُوْلِ خَالِدٍ اِلَيْهِمْ اَقْبَلَ مَاهَانُ مَدَدًا لِلرُّوْمِ وَ مَعَهُ الْقَسَاقِسَةُ، وَ الشَّمَامِسَةُ وَ الرُّهْبَانُ يَحُثُّوْنَهُمْ وَ يُحَرّضُوْنَهُمْ عَلَى الْقِتَالِ لِنَصْرِ دِيْنِ النَّصْرَانِيَّةِ، فَتَكَامَلَ جَيْشُ الرُّوْمِ اَرْبَعُوْنَ وَ مِائَتَا اَلْفٍ. ثَمَانُوْنَ اَلْفًا مُسَلْسِلٌ بِالْحَدِيْدِ وَ الْحِبَالِ، وَ ثَمَانُوْنَ اَلْفًا فَارِسٌ، وَ ثَمَانُوْنُ اَلْفًا رَاجِلٌ. قَالَ سَيْفٌ وَ قِيْلَ بَلْ كَانَ الَّذِيْنَ تَسَلْسَلُوْا كُلُّ عَشَرَةٍ سِلْسِلَةٌ لِئَلاَّ يَفِرُّوْا ثَلاَثِيْنَ اَلْفًا، فَاللهُ اَعْلَمُ. قَالَ سَيْفٌ وَ قَدِمَ عِكْرِمَةُ بِمَنْ مَعَهُ مِنَ الْجُيُوْشِ فَتَكَامَلَ جَيْشُ الصَّحَابَةِ سِتَّةً وَ ثَلاَثِيْنَ اَلْفًا اِلَى اْلاَرْبَعِيْنَ اَلْفًا. البداية و النهاية 7: 10
Ketika Khalid bin Walid tiba di Syam, Maahaan mendatangkan bantuan tentara dari Romawi lengkap dengan membawa para pendeta, tokoh-tokoh agama dan rahib-rahib mereka untuk memberikan motivasi kepada pasukan Romawi untuk kemenangan agama Nashrani. Maka jumlah pasukan Romawi menjadi 240.000 personil. 80.000 personil digandengkan dengan rantai besi, 80.000 pasukan berkuda dan 80.000 pasukan lagi berjalan kaki.
Saif bin 'Umar berkata, "Ada yang mengatakan bahwa pasukan yang dihubungkan dengan rantai tersebut sebanyak 30.000 orang, setiap sepuluh orang digandengkan menjadi satu agar tidak dapat melarikan diri". Walloohu a'lam.
Saif bin 'Umar berkata, "Kemudian 'Ikrimah datang membawa tentaranya, hingga jumlah pasukan shahabat menjadi antara 36.000 hingga 40.000 pasukan. [Al-Bidaayah wan Nihaayah juz 7, hal. 10]
وَ عِنْدَ ابْنِ اِسْحَاقَ وَ الْمَدَايِنِيّ اَيْضًا اَنَّ وَقْعَةَ اَجْنَادَيْنِ قَبْلَ وَقْعَةِ الْيَرْمُوْكِ وَ كَانَتْ وَقْعَةُ اَجْنَادَيْنِ لِلَّيْلَتَيْنِ بَقِيَتَا مِنْ جُمَادَى اْلاُوْلَى سَنَةَ ثَلاَثَ عَشْرَةَ، وَ قُتِلَ بِهَا بَشَرٌ كَثِيْرٌ منَ الصَّحَابَةِ، وَ هُزِمَ الرُّوْمُ وَ قُتِلَ اَمِيْرُهُمُ الْقَيْقَلاَنُ. وَ كَانَ قَدْ بَعَثَ رَجُلاً مِنْ نَصَارَى الْعَرَبِ يَجُسُّ لَهُ اَمْرَ الصَّحَابَةِ، فَلَمَّا رَجَعَ اِلَيْهِ قَالَ: وَجَدْتُ قَوْمًا رُهْبَانًا بِاللَّيْلِ فُرْسَانًا بِالنَّهَارِ، وَ اللهِ لَوْ سَرَقَ فِيْهِمُ ابْنُ مُلْكِهِمْ لَقَطَعُوْهُ، اَوْ زَنَى لَرَجَمُوْهُ. فَقَالَ لَهُ الْقَيْقَلاَنُ: وَ اللهِ لَئِنْ كُنْتَ صَادِقًا لَبَطْنُ اْلاَرْضِ خَيْرٌ مِنْ ظَهْرِهَا. البداية و النهاية 7: 10
Menurut Ibnu Ishaaq dan Madaayiniy, bahwa pertempuran Ajnadain itu terjadi sebelum perang Yarmuk. Dan pertempuran Ajnadain itu terjadi 2 hari sebelum berakhirnya bulan Jumadil awwal tahun 13 H. Dalam pertempuran tersebut banyak shahabat yang gugur, tetapi pasukan romawi berhasil dikalahkan, dan terbunuh pula panglima mereka yang bernama Qaiqalaan.
Dan sebelumnya, Qaiqalaan telah mengirim seorang Nashrani 'Arab untuk menjadi mata-mata menyelidiki keadaan pasukan muslimin. Setelah mata-mata itu kembali kepada Qaiqalaan, ia melaporkan : Saya mendapati pasukan Islam itu sebagai rahib-rahib di malam hari, dan sebagai penunggang-penunggang kuda di siang hari. Demi Allah, seandainya anak pimpinan mereka itu mencuri, pasti mereka akan memotong tangannya, atau seandainya berzina, pasti mereka akan merajamnya". Lalu Qaiqalaan berkata kepadanya, "Demi Allah, jika yang kamu katakan itu benar, sungguh perut bumi lebih baik dari pada punggungnya (mati lebih baik dari pada hidup)". [Al-Bidaayah wan Nihaayah juz 7, hal, 10]
وَقَالَ سَيْفُ بْنُ عُمَرَ فِي سِيَاقِهِ: وَ وَجَدَ خَالِدٌ الْجُيُوْشَ مُتَفَرّقَةً فَجَيْشُ اَبِي عُبَيْدَةَ وَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ نَاحِيَةٌ، وَ جَيْشُ يَزِيْدَ وَ شُرَحْبِيْلَ نَاحِيَةٌ. فَقَامَ خَالِدٌ فِي النَّاسِ خَطِيْبًا. فَاَمَرَهُمْ بِاْلاِجْتِمَاعِ وَ نَهَاهُمْ عَنِ التَّفَرُّقِ وَ اْلاِخْتِلاَفِ. فَاجْتَمَعَ النَّاسُ وَ تَصَافُّوْا مَعَ عَدُوّهِمْ فِي اَوَّلِ جُمَادَى اْلآخِرَةِ.
Saif bin 'Umar menceritakan dalam penuturannya : Pada saat itu Khalid bin Walid mendapati pasukan muslimin berpencar, pasukan Abu 'Ubaidah dan pasukan 'Amr bin Al-'Aash berada di suatu tempat, sedangkan pasukan Yazid dan pasukan Syurahbil bin Hasanah berada di suatu tempat pula, Khalid bin Walid lalu menginstruksikan kepada seluruh pasukan supaya bergabung menjadi satu, dan melarang mereka berpencar dan berselisih. Maka pasukan Islam lalu berkumpul dan berbaris berhadap-hadapan dengan musuh pada awwal bulan Jumadil akhir.
وَ قَالَ خَالِدُ بْنُ الْوَلِيْدِ فِي النَّاسِ، فَحَمِدَ اللهَ وَ اَثْنَى عَلَيْهَ، وَ قَالَ: اِنَّ هذَا يَوْمٌ مِنْ اَيَّامِ اللهِ، لاَ يَنْبَغِي فِيْهِ الْفَخْرُ وَلاَ الْبَغْيُ، اَخْلِصُوْا جِهَادَكُمْ وَ اَرِيْدُوا اللهَ بِعَمَلِكُمْ، وَ اِنَّ هذَا يَوْمٌ لَهُ مَا بَعْدَهُ لَوْ رَدَدْنَاهُمُ الْيَوْمَ اِلَى خَنْدَقِهِمْ فَلاَ نَزَالُ نَرُدُّهُمْ، وَ اِنْ هَزَمُوْنَا لاَ نَفْلَحُ بَعْدَهَا اَبَدًا، فَتَعَالَوْا فَلْنَتَعَاوَرِ اْلاِمَارَةَ فَلْيَكُنْ عَلَيْهَا بَعْضُنَا الْيَوْمَ وَ اْلآخَرُ غَدًا وَ اْلآخَرُ بَعْدَ غَدٍ، حَتَّى يَتَاَمَّرَ كُلُّكُمْ، وَ دَعُوْنِي الْيَوْمَ اِلَيْكُمْ. فَاَمَّرُوْهُ عَلَيْهِمْ وَ هُمْ يَظُنُّوْنَ اَنَّ اْلاَمْرَ يَطُوْلُ جِدًّا. البداية و النهاية 7: 10
Khalid bin Walid berpidato di hadapan tentaranya, setelah memuji Allah dan menyanjung-Nya, ia berkata, "Sesungguhnya hari ini adalah salah satu dari hari-hari milik Allah, tidak layak pada hari ini kita berbangga-bangga dan melampaui batas. Ikhlashkanlah niat kalian dalam berjihad hanya karena Allah. Dan harapkanlah keridlaan Allah dengan amal kalian. Sesungguhnya hari ini adalah hari penentu bagi hari esok. Jika kita berhasil memukul mundur musuh pada hari ini hingga ke parit-parit mereka, maka kita akan terus mendesak mereka, tetapi jika pada hari ini kita dikalahkan oleh mereka, maka selama-lamanya kita tidak akan dapat berjaya lagi. Marilah kita bergantian memimpin. Hendaklah pada hari ini sebagian kita yang memimpin, sedangkan yang lainnya besoknya, dan yang lainnya lagi besoknya lagi, sehingga kalian semua menjadi pemimpin. Dan biarkanlah sekarang aku yang memimpin kalian". Kemudian mereka sepakat Khalid bin Walid yang memimpin mereka. Dan mereka yaqin bahwa peperangan akan berlangsung lama. [Al-Bidaayah wan Nihaayah juz 7, hal. 10]
فَخَرَجَتِ الرُّوْمُ فِي تَعْبِئَةٍ لَمْ يُرَ مِثْلُهَا قَبْلَهَا قَطُّ. وَخَرَجَ خَالِدٌ فِي تَعْبِئَةٍ لَمْ تَعْبَهَا الْعَرَبُ قَبْلَ ذلِكَ، فَخَرَجَ فِي سِتَّةٍ وَ ثَلاَثِيْنَ كُرْدُوْسًا اِلَى الْاَرْبَعِيْنَ، كُلُّ كُرْدُوْسٍ اَلْفُ رَجُلٍ عَلَيْهِمْ اَمِيْرٌ، وَ جَعَلَ اَبَا عُبَيْدَةَ فِي الْقَلْبِ، وَ عَلَى الْمَيْمَنَةِ عَمْرُو بْنُ الْعَاصِ وَ مَعَهُ شُرَحْبِيْلُ بْنُ حَسَنَةَ، وَ عَلَى الْمَيْسَرَةِ يَزِيْدُ بْنُ اَبِي سُفْيَانَ. وَ اَمَّرَ عَلَى كُلّ كُرْدُوْسٍ اَمِيْرًا، وَ عَلَى الطَّلاَئِعِ قُبَابُ بْنُ اَشِيْمٍ، وَ عَلَى اْلاَقْبَاضِ عَبْدُ اللهِ بْنُ مَسْعُوْدٍ، وَ الْقَاضِي يَوْمَئِذٍ اَبُوْ الدَّرْدَاءِ، وَ قَاصِهِمُ الَّذِيْ يَعِظُهُمْ وَيَحُثُّهُمْ عَلَى اْلقِتَالِ اَبُو سُفْيَانَ بْنُ حَرْبٍ، وَقَارِئُهُمُ الَّذِيْ يَدُوْرُ عَلَى النَّاسِ فَيَقْرَأُ سُوْرَةَ اْلاَنْفَالِ وَ آيَاتِ الْجِهَادِ الْمِقْدَادُ بْنُ اْلاَسْوَدِ.
Pada peperangan ini tentara Romawi keluar dalam jumlah besar yang belum pernah terjadi sebelumnya. Khalid juga membawa pasukan dengan jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah 'Arab. Khalid membawa pasukan sebanyak 30 – 40 regu, dan pada setiap regu terdiri dari 1.000 orang yang dipimpin oleh seorang pemimpin. Khalid bin Walid menempatkan Abu 'Ubaidah pada posisi di jantung pasukan, di sayap kanan dipimpin oleh 'Amr bin Al-'Aash yang ditemani oleh Syurahbil bin Hasanah, dan di sayap kiri dipimpin oleh Yazid bin Abu Sufyan, dan Khalid mengangkat seorang pemimpin untuk setiap regu. Sebagai mata-mata dan pencari informasi diserahkan kepada Qubab bin 'Asyim, dan sebagai pemungut harta rampasan perang diserahkan kepada 'Abdullah bin Mas'ud. Yang menjadi qadli ketika itu adalah Abu Darda'. Bertindak sebagai pemberi nasehat dan yang memotivasi pasukan adalah Abu Sufyan bin Harb, dan qari mereka waktu itu adalah Miqdad bin Al-Aswad yang berkeliling pada pasukan sambil membacakan kepada mereka surat Al-Anfaal dan ayat-ayat Jihad.
وَ ذَكَرَ اِسْحَاقُ بْنُ يَسَارٍ بِاِسْنَادِهِ اَنَّ اُمَرَاءَ اْلاَرْبَاعِ يَوْمَئِذٍ كَانُوْا اَرْبَعَةً، اَبُو عُبَيْدَةَ وَ عَمْرُو بْنُ اْلعَاصِ وَ شُرَحْبِيْلُ بْنُ حَسَنَةَ وَ يَزِيْدُ بْنُ اَبِي سُفْيَانَ. وَ خَرَجَ النَّاسُ عَلَى رَايَاتِهِمْ، وَ عَلَى الْمَيْمَنَةِ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ، وَ عَلَى الْمَيْسَرَةِ نُفَاثَةُ بْنُ اُسَامَةَ اْلكُنَانِيُّ، وَ عَلَى الرَّجَّالَةِ هاشِمُ بْنُ عُتْبَةَ بْنِ اَبِي وَقَّاصٍ، وَ عَلَى الْخَيَّالَةِ خَالِدُ بْنُ الْوَلِيْدِ وَ هُوَ الْمُشِيْرُ فِي الْحَرْبِ الَّذِيْ يَصْدُرُ النَّاسُ كُلُّهُمْ عَنْ رَأْيِهِ. البداية و النهاية 7: 11
Ibnu Ishaq bin Yasar menyebutkan dengan sanadnya, bahwa pemimpin perkemahan pada waktu itu ada 4 orang, yaitu Abu 'Ubaidah, 'Amr bin Al-'Aash, Syurahbil bin Hasanah dan Yazid bin Abu Sufyan. Pasukan keluar dengan membawa panji-panji mereka, di sebelah kanan dipimpin oleh Mu'adz bin Jabal, di sebelah kiri dipimpin oleh Nufatsah bin Usamah Al-Kunaniy. Pasukan yang berjalan kaki dipimpin oleh Hasyim bin 'Utbah bin Abi Waqqash, dan pasukan penunggang kuda dipimpin oleh Khalid bin Walid yang sekaligus sebagai panglima perang yang ditha'ati perintahnya oleh semua pasukan muslimin. [Al-Bidaayah wan Nihaayah juz 7, hal. 11]
وَ لَمَّا اَقْبَلَتِ الرُّوْمُ فِي خُيَلاَئِهَا وَ فَخْرِهَا قَدْ سَدَّتْ اَقْطَارَ تِلْكَ الْبُقْعَةِ سَهْلَهَا وَ وَعْرَهَا كَاَنَّهُمْ غَمَامَةٌ سَوْدَاءُ يَصِيْحُوْنَ بَاَصْوَاتٍ مُرْتَفِعَةٍ وَ رُهْبَانُهُمْ يَتْلُوْنَ اْلاِنْجِيْلَ وَ يَحُثُّوْنَهُمْ عَلَى الْقِتَالِ، وَ كَانَ خَالِدٌ فِي الْخَيْلِ بَيْنَ يَدَيِ الْجَيْشِ فَسَاقَ بِفَرَسِهِ اِلَى اَبِي عُبَيْدَةَ فَقَالَ لَهُ: اِنّيْ مُشِيْرٌ بِاَمْرٍ، فَقَالَ: قُلْ مَا اَمَرَكَ اللهُ اَسْمَعُ لَكَ وَ اُطِيْعُ. فَقَالَ لَهُ خَالِدٌ اِنَّ هؤُلآَءِ الْقَوْمَ لاَبُدَّ لَهُمْ مِنْ حَمْلَةٍ عَظِيْمَةٍ لاَ مَحِيْدَ لَهُمْ عَنْهَا، وَ اِنّي اَخْشَى عَلَى الْمَيْمَنَةِ وَ الْمَيْسَرَةِ، وَقَدْ رَأَيْتُ اَنْ اُفَرّقَ الْخَيْلَ فِرْقَتَيْنِ وَ اَجْعَلَهَا وَرَاءَ الْمَيْمَنَةِ وَ الْمَيْسَرَةِ حَتَّى اِذَا صَدَمُوْهُمْ كَانُوْا لَهُمْ رِدْءًا فَنَأْتِيْهِمْ مِنْ وَرَائِهِمْ. فَقَالَ لَهُ: نَعَمْ مَا رَأَيْتَ.
Ketika pasukan Romawi maju dengan sombong dan congkaknya karena membawa pasukan yang sangat besar hingga menutupi seluruh tempat yang ada, baik daerah yang lapang maupun daerah yang sulit dilalui, seolah-olah mereka itu awan yang hitam, mereka sambil berteriak-teriak dengan suara keras, dan para pendeta mereka terus-menerus membacakan Injil sambil memotivasi mereka untuk semangat berperang.
Sedangkan Khalid bin Walid berada di depan pasukan, maka Khalid dengan mengendarai kudanya lalu mendatangi Abu 'Ubaidah dan berkata kepadanya, "Aku mempunyai suatu pemikiran". Abu 'Ubaidah menjawab, Katakanlah apa yang Allah perintahkan kepadamu, aku akan mendengar dan mematuhinya". Khalid berkata, "Musuh pasti akan menyerbu kita dengan pasukan yang besar yang tak dapat dihindari lagi untuk membobol pertahanan kita. Aku khawatir pada pertahanan sayap kanan dan sayap kiri kita akan kebobolan. Oleh karena itu menurut pendapatku kita harus membagi pasukan berkuda menjadi dua pasukan. Lalu saya tempatkan di belakang sayap kanan dan sayap kiri, sehingga apabila pasukan Romawi berhasil menjebol pertahanan kita di sayap kanan atau sayap kiri, maka para pasukan berkuda itu dapat berperan membantu dan menolong mereka, lalu kita datang menyerbu mereka dari belakang". Abu 'ubaidah berkata kepada Khalid, "Ya, bagus idemu itu".
فَكَانَ خَالِدٌ فِي اَحَدِ الْخَيْلَيْنِ مِنْ وَرَاءِ الْمَيْمَنَةِ وَ جَعَلَ قَيْسَ بْنَ هُبَيْرَةَ فِي الْخَيْلِ اْلاُخْرَى وَ اَمَرَ اَبَا عُبَيْدَةَ اَنْ يَتَأَخَّرَ عَنِ اْلقَلْبِ اِلَى وَرَاءِ الْجَيْشِ كُلّهِ، لِكَيْ اِذَا رَآهُ الْمُنْهَزِمُ اسْتَحَى مِنْهُ وَ رَجَعَ اِلَى اْلقِتَالِ، فَجَعَلَ اَبُو عُبَيْدَةَ مَكَانَهُ فِي اْلقَلْبِ سَعِيْدَ بْنَ زَيْدٍ اَحَدُ الْعَشْرَةِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ. وَسَاقَ خَالِدٌ اِلَى النّسَاءِ مِنْ وَرَاءِ الْجَيْشِ وَ مَعَهُنَّ عَدَدٌ مِنَ السُّيُوْفِ وَغَيْرِهَا، فَقَالَ لَهُنَّ مَنْ رَأَيْتُمُوْهُ مُوَلّيًا فَاقْتُلْنَهُ، ثُمَّ رَجَعَ اِلَى مَوْقِفِهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ. البداية و النهاية 7: 11
Kemudian Khalid segera masuk ke dalam barisan berkuda yang berada di belakang pertahanan sayap kanan, dan menempatkan Qais bin Hubairah di sayap kiri. Dan Khalid memerintahkan kepada Abu 'Ubaidah agar mundur ke belakang dari posisi tengah ke belakang, agar jika ada dari tentara islam yang berlari mundur akan merasa malu melihatnya sehingga kembali ke medan pertempuran.
Lalu Abu 'Ubaidah menyerahkan posisi tengah yang sebelumnya ia tempati itu kepada Sa'id bin Zaid, (ia adalah salah satu dari sepuluh orang shahabat yang dijamin Rasulullah SAW masuk surga). Kemudian Khalid menuju ke tempat para wanita yang berada di belakang, yang para wanita itu juga membawa pedang dan senjata-senjata lainnya, lalu Khalid berkata, "Siapa saja yang kalian jumpai orang-orang yang melarikan diri dari pasukan, maka bunuhlah dia!". Setelah itu Khalid kembali ke posisinya semula.
11. Nasihat Abu 'Ubaidah kepada pasukan muslimin (pada perang Yarmuk).
Dalam kitab Tarikh Al-Bidaayah wan Nihaayah disebutkan :
وَلَمَّا تَرَاءَى الْجَمْعَاِن وَ تَبَارَزَ الْفَرِيْقَانِ وَعَظَ اَبُو عُبَيْدَةَ الْمُسْلِمِيْنَ فَقَالَ: عِبَادَ اللهِ، اُنْصُرُوا اللهَ يَنْصُرْكُمْ وَ يُثَبّتْ اَقْدَامَكُمْ، يَا مَعْشَرَ الْمُسْلِمِيْنَ، اِصْبِرُوْا فَاِنَّ الصَّبْرَ مَنْجَاةٌ مِنَ الْكُفْرِ وَ مَرْضَاةٌ لِلرَّبّ وَ مَدْحَضَةٌ لِلْعَارِ، وَلَا تَبْرَحُوْا مَصَافَكُمْ، وَلَا تَخْطُوْا اِلَيْهِمْ خُطْوَةً، وَلَا تَبْدَأُوْهُمْ بِالْقِتَالِ، وَ شَرّعُوا الرّمَاحَ وَ اسْتَتِرُوْا بِالدَّرْقِ وَ الْزَمُوْا الصُّمْتَ اِلَّا مِنْ ذِكْرِ اللهِ فِي اَنْفُسِكُمْ حَتَّى آمُرَكُمْ اِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى.
Ketika kedua pasukan saling melihat dan berhadap-hadapan, Abu 'Ubaidah memberikan nasihat kepada kaum muslimin, "Wahai hamba Allah, tolonglah agama Allah, pasti Dia akan menolong kalian dan akan mengokohkan pendirian kalian. Sesungguhnya janji Allah adalah benar. Wahai kaum muslimin, bershabarlah kalian. Sesungguhnya keshabaran akan menyelamatkan kalian dari kekufuran, membuat ridla Allah Tuhan kalian dan menjauhkan kalian dari celaan. Jangan sampai kalian meninggalkan tempat, jangan memulai melangkah maju menyerbu mereka, tetaplah bersiap-siap dengan tombak-tombak kalian, dan berlindunglah dengan perisai-perisai kalian, banyaklah diam, kecuali dzikir kepada Allah dalam diri kalian, hingga aku menginstruksikan sesuatu kepada kalian, insya Allah Ta'aalaa. [Al-Bidaayah wan Nihaayah juz 7, hal. 11]
12. Nasehat Mu'adz bin Jabal kepada pasukan muslimin.
وَ خَرَجَ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ عَلَى النَّاسِ فَجَعَلَ يُذَكّرُهُمْ وَ يَقُوْلُ: يَا اَهْلَ اْلقُرْاٰنِ وَ مُتَحَفّظِي اْلكِتَابِ وَ اَنْصَارَ الْهُدَى وَ الْحَقّ، اِنَّ رَحْمَةَ اللهِ لَا تُنَالُ وَجَنَّتَهُ لَا تُدْخَلُ بِاْلاَمَانِيّ، وَلَا يُؤْتِي اللهُ الْمَغْفِرَةَ وَ الرَّحْمَةَ اْلوَاسِعَةَ اِلَّا الصَّادِقَ الْمُصَدّقَ، اَلَمْ تَسْمَعُوْا لِقَوْلِ اللهِ: وَعَدَ اللهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي اْلاَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ. الى آخر الآية. (النور: 55). فَاسْتَحْيُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ مِنْ رَبّكُمْ اَنْ يَرَاكُمْ فِرَارًا مِنْ عَدُوّكُمْ وَ اَنْتُمْ فِي قَبْضَتِهِ وَ لَيْسَ لَكُمْ مُلْتَحَدٌ مِنْ دُوْنِهِ وَلَا عِزٌّ بِغَيْرِهِ.
Mu'adz bin Jabal berjalan mengingatkan pasukan muslimin dan berkata, "Wahai Ahlul-Qur'an, para penghafal Kitab Allah, para penolong petunjuk dan kebenaran, sesungguhnya rahmat Allah dan surga Allah tidak akan diperoleh hanya dengan berangan-angan, dan Allah tidak akan memberikan ampunan dan rahmat-Nya kecuali kepada orang yang jujur dan membenarkan-Nya. Tidakkah kalian mendengar firman Allah (yang artinya), "Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih diantara kalian, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa ….hingga akhir ayat. [QS. AN-Nuur : 55]
Semoga Allah merahmati kalian, malulah kalian kepada Allah Tuhan kalian kalau Allah sampai melihat kalian melarikan diri dari musuh kalian, sedangkan kamu sekalian berada di genggaman-Nya, tidak ada bagi kalian tempat berlindung selain kepada-Nya, dan tidak ada kemuliaan tanpa pertolongan-Nya.
13. Nasehat 'Amr bin Al-'Aash.
وَقَالَ عَمْرُو بْنُ الْعَاصِ: يَا اَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، غَضُّوا اْلاَبصَارَ وَ اجْثُوْا عَلَى الرُّكَبِ وَ اَشْرِعُوا الرّمَاحَ، فَاِذَا حَمَلُوْا عَلَيْكُمْ فَاَمْهِلُوْهُمْ حَتَّى اِذَا رَكِبُوْا اَطْرَافَ اْلاَسِنَّةِ فَثِبُوْا اِلَيْهِمْ وَثْبَةَ اْلاَسَدِ، فَوَالَّذِيْ يَرْضَى الصّدْقَ وَيُثِيْبُ عَلَيْهِ وَ يَمْقُتُ اْلكَذِبَ وَ يَجْزِي بِاْلاِحْسَانِ اِحْسَانًا، لَقَدْ سَمِعْتُ اَنَّ الْمُسْلِمِيْنَ سَيَفْتَحُوْنَهَا كَفْرًا كَفْرًا وَ قَصْرًا قَصْرًا، فَلَا يُهَوّلَنَّكُمْ جُمُوْعُهُم وَلَا عَدَدُهُمْ، فَاِنَّكُمْ لَوْ صَدَقْتُمُوْهُمُ الشَّدَّ، تَطَايَرُوْا تَطَايُرَ اَوْلَادِ الْحَجَلِ.
'Amr bin Al-'Aash berjalan di hadapan pasukan dan berkata, "Wahai kaum muslimin, tahanlah pandangan kalian, berlututlah di atas lutut-lutut kalian, dan bersiap-siaplah dengan tombak-tombak kalian. Dan apabila mereka menyerbu, biarkanlah dan tunggulah dulu hingga ketika mereka telah berada sejarak ujung pedang, maka terkamlah dan habisilah mereka seperti singa menerkam. Demi Allah yang ridla kepada kejujuran dan akan memberinya pahala, yang membenci kedustaan (serta memberikan hukuman atasnya), yang membalas kebaikan dengan kebaikan pula, aku telah mendengar bahwa kaum muslimin akan menaklukkan negeri ini, wilayah demi wilayah dan benteng demi benteng. Maka janganlah kalian merasa gentar dengan banyaknya jumlah pasukan mereka. Jika kalian benar-benar dan sungguh-sungguh memerangi mereka, pasti mereka akan kocar-kacir seperti anak-anak burung puyuh beterbangan.
14. Nasihat Abu Sufyan kepada kaum muslimin.
وَقَالَ اَبُو سُفْيَانَ: يَا مَعْشَرَ الْمُسْلِمِيْنَ، اَنْتُمُ الْعَرَبُ، وَ قَدْ اَصْبَحْتُمْ فِي دَارِ اْلعَجَمِ مُنْقَطِعِيْنَ عَنِ اْلاَهْلِ، نَائِيْنَ عَنْ اَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَ اَمْدَادِ الْمُسْلِمِيْنَ، وَ قَدْ وَ اللهِ اَصْبَحْتُمْ بِاِزَاءِ عَدُوّ كَثِيْرٍ عَدَدُهُ، شَدِيْدٌ عَلَيْكُمْ حَنْقُهُ، وَ قَدْ وَتَرْتُمُوْهُمْ فِي اَنْفُسِهِمْ وَ بِلَادِهِمْ وَ نِسَائِهِمْ، وَ اللهِ لَا يُنْجِيْكُمْ مِنْ هٰؤُلآءِ الْقَوْمِ وَلَا يَبْلُغُ بِكُمْ رِضْوَانَ اللهِ غَدًا اِلَّا بِصِدْقِ اللّقَاءِ وَ الصَّبْرِ فِي الْمَوَاطِنِ الْمَكْرُوْهَةِ، اَلَا وَ اِنَّهَا سُنَّةٌ لَازِمَةٌ وَ اِنَّ اْلاَرْضَ وَرَاءَكُمْ، بَيْنَكُمْ وَ بَيْنَ اَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَ جَمَاعَةِ الْمُسْلِمِيْنَ صَحَارَى وَ بَرَارِي، لَيْسَ لِاَحَدٍ فِيْهَا مَعْقِلٌ وَلَا مَعْدِلٌ اِلَّا الصَّبْرُ وَرَجَاءُ مَا وَعَدَ اللهُ فَهُوَ خَيْرُ مُعَوَّلٍ، فَامْتَنِعُوْا بِسُيُوْفِكُمْ وَ تَعَاوَنُوْا وَلْتَكُنْ هِيَ الْحُصُوْنُ. ثُمَّ ذَهَبَ اِلَى النّسَاءِ فَوَصَّاهُنَّ، ثُمَّ عَادَ فَنَادَى: يَا مَعَاشِرَ اَهْلِ اْلاِسْلَامِ، حَضَرَ مَا تَرَوْنَ فَهٰذَا رَسُوْلُ اللهِ ص وَ الْجَنَّةُ اَمَامَكُمْ، وَ الشَّيْطَانُ وَ النَّارُ خَلْفَكُمْ. ثُمَّ سَارَ اِلَى مَوْقِفِهِ رَحِمَهُ اللهُ. البداية و النهاية 7: 12
Abu Sufyan berkata, "Wahai kaum muslimin, ketahuilah bahwa kalian adalah bangsa 'Arab, sekarang berada di negeri orang asing, jauh dari keluarga, jauh dari Amirul Mu'minin dan bantuan kaum muslimin. Demi Allah, kalian sekarang berhadapan dengan tentara musuh yang berjumlah sangat besar. Mereka sangat dendam kepada kalian, dan sungguh kalian menghadapi mereka yang berjuang mati-matian demi mempertahankan diri mereka, negeri mereka dan anak istri mereka. Demi Allah, tidak ada yang dapat menyelamatkan kalian dari mereka itu dan kalian besok tidak akan dapat mencapai ridla Allah, kecuali dengan jujur, bersungguh-sungguh dalam menghadapi musuh, dan bershabar di tempat peperangan yang tidak kalian sukai. Ketahuilah, hal itu adalah ketetapan yang pasti terjadi. Ketahuilah, negeri kalian jauh di belakang kalian. Antara kalian dengan Amirul mu'minin dan kaum muslimin ada padang Sahara dan tanah yang luas. Tidak ada tempat untuk berlindung dan bersembunyi melainkan keshabaran dan berharap kepada apa yang telah dijanjikan oleh Allah, itulah sebaik-baik yang diyaqini. Bertahanlah kalian dengan pedang-pedang kalian, saling tolong-menolonglah kalian, dan jadilah kalian benteng yang kokoh". Kemudian Abu Sufyan menuju ke tempat kaum wanita, lalu memberikan nasihat kepada mereka. Kemudian beliau kembali dan berseru, "Hai pasukan muslimin, telah datang apa yang kalian lihat, inilah Rasulullah SAW dan surga di depan kalian, sedangkan syaithan dan neraka di belakang kalian". Kemudian beliau, semoga Allah merahmatinya, berjalan kembali ke tempatnya. [Al-Bidaayah wan Nihaayah juz 7, hal. 12]
15. Nasihat Abu Hurairah kepada kaum muslimin.
وَقَدْ وَعَظَ النَّاسَ اَبُو هُرَيْرَةَ اَيْضًا فَجَعَلَ يَقُوْلُ: سَارِعُوْا اِلَى الْحُوْرِ الْعِيْنِ وَ جِوَارِ رَبّكُمْ عَزَّ وَجَلَّ فِي جَنَّاتِ النَّعِيْمِ، مَا اَنْتُمْ اِلَى رَبّكُمْ فِيْ مَوْطِنٍ بِاَحَبَّ اِلَيْهِ مِنْكُمْ فِي مِثْلِ هٰذَا الْمَوْطِنِ، اَلَا وَ اِنَّ لِلصَّابِرِيْنَ فَضْلَهُمْ.
Abu Hurairah juga memberikan nasehat kepada pasukan muslimin, ia berkata, "Bersegeralah kalian kepada para bidadari surga dan untuk bertemu Tuhan kalian 'Azza wa Jalla di surga yang penuh keni'matan. Sesungguhnya kalian tidak pernah membuat Tuhan kalian sangat cinta kepada kalian dalam peperangan yang melebihi seperti ini. Ingatlah bahwa sesungguhnya orang-orang yang bershabar memiliki keutamaan". [Al-Bidaayah wan Nihaayah juz 7, hal. 12]
Saif bin 'Umar meriwayatkan dengan sanadnya dari para gurunya, "Dalam pasukan kaum muslimin tersebut terdapat 1.000 orang shahabat Nabi, 100 diantaranya adalah para shahabat yang pernah ikut perang Badr.
Kemudian Abu Sufyan mendatangi setiap regu tentara dan berkata, "Ingatlah kepada Allah ! Ingatlah kepada Allah !. Sesungguhnya kalian adalah utusan bangsa 'Arab dan para penolong Islam, sebaliknya mereka adalah utusan Romawi dan para penolong kemusyrikan. Ya Allah, sesungguhnya hari ini adalah suatu hari dari hari-hari-Mu. Ya Allah, turunkanlah pertolongan-Mu untuk hamba-hamba-Mu". [Al-Bidaayah wan Nihaayah juz 7, hal. 12]
16. Khalid bin Walid ditakut-takuti oleh tentara Romawi.
قَالُوْا: وَ لَمَّا اَقْبَلَ خَالِدٌ مِنَ الْعِرَاقِ قَالَ رَجُلٌ مِنْ نَصَارَى اْلعَرَبِ لِخَالِدِ بْنِ الْوَلِيْدِ: مَا اَكْثَرَ الرُّوْمَ وَ اَقْلَّ الْمُسْلِمِيْنَ. فَقَالَ خَالِدٌ: وَيْلكَ، اَتُخَوّفُنِيْ بِالرُّوْمِ؟ اِنَّمَا تَكْثُرُ الْجُنُوْدُ بِالنَّصْرِ، وَ تَقِلُّ بِالْخَذْلَانِ لَا بِعَدَدِ الرّجَالِ، وَ اللهِ لَوَدِدْتُ اَنَّ اْلاَشْقَرَ بَرَأَ مِنْ تَوَجُّعِهِ، وَ اِنَّهُمْ اَضْعَفُوْا فِي الْعَدَدِ. وَكَانَ فَرَسُهُ قَدْ حَفَا وَاشْتَكَى فِي مَجِيْئِهِ مِنَ اْلعِرَاقِ.
'Ulama ahli tarikh berkata : Ketika Khalid (bin Walid) tiba dari 'Iraq, ada salah seorang tentara Nashrani dari bangsa 'Arab berkata kepada Khalid bin Walid, "Alangkah banyaknya tentara Romawi dan sedikit sekali tentara Islam". Khalid menjawab, "Celaka kamu, apakah kamu menakut-nakuti aku dengan tentara Romawi ? Sesungguhnya banyaknya tentara itu adalah yang berhasil memenangkan perang, dan sedikitnya tentara itu jika mereka kalah perang, bukan karena jumlah pasukan yang banyak. Demi Allah, aku senang sekiranya orang berambut pirang ini sembuh dari sakitnya. Dan mereka merasa bangga dengan jumlah tentara yang sangat banyak berlipat ganda". Ketika itu kudanya Khalid sedang dalam kondisi letih karena jauhnya perjalanan yang telah ditempuh dari 'Iraq. [Al-Bidaayah wan Nihaayah juz 7, hal. 12]
17. Perundingan sebelum perang terjadi
وَ لَمَّا تَقَارَبَ النَّاسُ تَقَدَّمَ اَبُو عُبَيْدَةَ وَ يَزِيْدُ بْنُ اَبِي سُفْيَانَ وَ مَعَهُمَا ضِرَارُ بْنُ اْلاَزُوْرِ وَ الْحَارِثُ بْنُ هِشَامٍ وَ اَبُو جَنْدَلِ بْنِ سُهَيْلٍ وَ نَادُوْا: اِنَّمَا نُرِيْدُ اَمِيْرَكُمْ لِنَجْتَمِعَ بِهِ، فَاُذِنَ لَهُمْ فِي الدُّخُوْلِ عَلَى تَذَارِقَ، وَ اِذَا هُوَ جَالِسٌ فِي خَيْمَةٍ مِنْ حَرِيْرٍ. فَقَالَ الصَّحَابَةُ: لَا نَسْتَحِلُّ دُخُوْلَهَا، فَاَمَرَ لَهُمْ بِفُرُشٍ بُسِطَ مِنْ حَرِيْرٍ، فَقَالُوْا: وَلَا نَجْلِسُ عَلَى هٰذِهِ. فَجَلَسَ مَعَهُمْ حَيْثُ اَحَبُّوْا وَ تَرَاضَوْا عَلَى الصُّلْحِ، وَ رَجَعَ عَنْهُمُ الصَّحَابَةُ بَعْدَ مَا دَعَوْهُمْ اِلَى اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ فَلَمْ يَتِمَّ ذٰلِكَ.
Ketika kedua pasukan telah mendekat, Abu 'Ubaidah, Yazid bin Abu Sufyan dengan disertai Dliraar bin Al-Azuur, Harits bin Hisyam dan Abu Jandal bin Suhail maju mendekati tentara Romawi, lalu mereka menyeru, "Kami ingin bertemu dengan pemimpin kalian untuk berunding". Lalu mereka diberi izin untuk bertemu dengan Tadzaariq. Ketika itu Tadzaariq sedang duduk di dalam tenda yang terbuat dari sutera.
Para shahabat berkata kepada mereka, "Kami tidak dihalalkan memasuki tenda ini". Lalu pemimpin mereka memerintahkan agar dibentangkan karpet-karpet dari sutera, (lalu mereka dipersilahkan duduk di atasnya). Para shahabat berkata, "Kami tidak mau duduk di atas karpet sutera ini". Akhirnya Tadzaariq duduk dengan mereka di tempat yang mereka inginkan. Mereka mengadakan perundingan untuk damai. Para shahabat menda'wahi mereka agar masuk ke dalam agama Allah 'Azza wa Jalla, namun sayang perundingan ini berakhir tanpa membawa hasil, akhirnya para shahabat pun kembali kepada pasukan. [Al-Bidaayah wan Nihaayah juz 7, hal. 12]
18. Maahaan berunding dengan Khalid
وَ ذَكَرَ الْوَلِيْدُ بْنُ مُسْلِمٍ اَنَّ مَاهَانَ طَلَبَ خَالِدًا لِيَبْرَزَ اِلَيْهِ فِيْمَا بَيْنَ الصَّفَّيْنِ، فَيَجْتَمِعَا فِي مَصْلَحَةٍ لَهُمْ، فَقَالَ مَاهَانُ: اِنَّا قَدْ عَلِمْنَا اَنَّ مَا اَخْرَجَكُمْ مِنْ بِلَادِكُمُ الْجُهْدُ وَ الْجُوْعُ، فَهَلُمُّوْا اِلَى اَنْ اُعْطِيَ كُلَّ رَجُلٍ مِنْكُمْ عَشَرَةَ دَنَانِيْرَ وَ كِسْوَةً وَ طَعَامًا وَ تَرْجِعُوْنَ اِلَى بِلَادِكُمْ، فَاِذَا كَانَ مِنَ الْعَامِ الْمُقْبِلِ بَعَثْنَا لَكُمْ بِمِثْلِهَا. فَقَالَ خَالِدٌ: اِنَّهُ لَمْ يُخْرِجْنَا مِنْ بِلَادِنَا مَا ذَكَرْتَ، غَيْرَ اَنَّا قَوْمٌ نَشْرَبُ الدّمَاءَ، وَ اَنَّهُ بَلَغَنَا اَنَّهُ لَا دَمَ اَطْيَبُ مِنْ دَمِ الرُّوْمِ. فَجِئْنَا لِذٰلِكَ. فَقَالَ اَصْحَابُ مَاهَانَ: هٰذَا، وَ اللهِ مَا كُنَّا نَحْدُثُ بِهِ عَنِ الْعَرَبِ. البداية و النهاية 7: 13
Al-Walid bin Muslim menyebutkan bahwa Maahaan meminta agar Khalid (bin Walid menemuinya) diantara dua pasukan yang sedang berhadapan. Lalu mereka bertemu untuk berunding, Maahaan berkata kepada Khalid, "Sesungguhnya kami telah mengetahui bahwa kesulitan hidup dan perut laparlah yang telah mengeluarkan kalian dari negeri kalian, maka maukah kalian jika aku berikan kepada setiap orang dari pasukan kalian, masing-masing 10 dinar ditambah dengan pakaian dan makanan, dengan syarat kalian harus kembali ke negeri kalian. Dan pada tahun depan kami akan mengirimkan jatah yang seperti itu untuk kalian?". Khalid menjawab, "Sesungguhnya bukanlah sebagaimana yang kamu sebutkan yang menyebabkan kami keluar dari negeri kami, tetapi kami adalah kaum peminum darah. Dan telah sampai berita kepada kami bahwa tidak ada darah yang lebih segar daripada darah kalian bangsa Romawi. Maka untuk itulah kami datang ke sini". Mendengar jawaban itu kawan-kawan Maahaan berkomentar, "Demi Allah, kami belum pernah mendengar ucapan seperti ini dari bangsa 'Arab". [Al-Bidaayah wan Nihaayah juz 7, hal. 13]
19. Perang Yarmuk (lanjutan)
Dalam kitab tarikh Al-Bidaayah wan Nihaayah disebutkan sebagai berikut :
ثُمَّ تَقَدَّمَ خَالِدٌ اِلَى عِكْرِمَةَ بْنِ اَبِي جَهْلٍ وَ الْقَعْقَاعِ بْنِ عَمْرٍو وَ هُمَا عَلَى مُجَنّبَتَيِ الْقَلْبِ اَنْ يَنْشَئَا الْقِتَالَ. فَبَدَرَا يَرْتَجِزَانِ وَ دَعَوَا اِلَى الْبِرَازِ، وَ تَنَازَلَ اْلاَبْطَالُ وَ تَجَاوَلُوْا وَحَمَى الْحَرْبُ وَ قَامَتْ عَلَى سَاقٍ. هذَا خَالِدٌ مَعَ كُرْدُوْسٍ مِنَ الْحُمَاةِ الشُّجْعَانِ اْلاَبْطَالِ بَيْنَ يَدَيِ الصُّفُوْفِ. وَ اْلاَبْطَالُ يَتَصَاوَلُوْن مِنَ الْفَرِيْقَيْنِ بَيْنَ يَدَيْهِ، وَ هُوَ يَنْظُرُ وَ يَبْعَثُ اِلَى كُلّ قَوْمٍ مِنْ اَصْحَابِهِ بِمَا يَعْتَمِدُوْنَهُ مِنَ اْلاَفَاعِيْلِ، وَ يُدَبّرُ اَمْرَ الْحَرْبِ اَتَمَّ تَدْبِيْرٍ. البداية و النهاية 7: 13
Kemudian Khalid bin Walid maju menemui 'Ikrimah bin Abu Jahl dan Al-Qa'qaa' bin 'Amr yang berada di kiri-kanan jantung pasukan. Khalid memerintahkan supaya memulai peperangan. Kemudian keduanya segera bersyair dan mengajak musuh untuk perang tanding, para pahlawan turun silih berganti dan berkeliling sehingga memanas dan perangpun terjadi. Inilah Khalid bersama satu regu sebanyak 1.000 orang para jagoan yang pemberani telah siap siaga di depan barisan. Para jagoan dari dua kubu saling melompat di depan Khalid, sedangkan beliau memperhatikan dan memerintahkan kepada masing-masing kaum dari shahabatnya agar tetap berdisiplin berpegang teguh pada tugas-tugas yang harus dilakukan. Dan Khalid bin Walid betul-betul mempersiapkan peperangan dengan tertib. [Al-Bidaayah wan Nihaayah juz 7, hal. 13]
ثُمَّ زَحَفَ مَاهَانُ، فَخَرَجَ اَبُو عُبَيْدَةَ، وَقَدْ جُعِلَ عَلَى الْمَيْمَنَةِ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ، وَعَلَى الْمَيْسَرَةِ قُبَابُ بْنُ اَشِيْمٍ الْكِنَانِيُّ، وَ عَلَى الرَّجَّالَةِ هَاشِمُ بْنُ عُتْبَةَ بْنِ اَبِي وَقَّاصٍ، وَ عَلَى الْخَيْلِ خَالِدُ بْنُ الْوَلِيْدِ. وَ خَرَجَ النَّاسُ عَلَى رَايَاتِهِمْ. وَ سَارَ اَبُوْ عُبَيْدَةَ بِالْمُسْلِمِيْنَ، وَ هُوَ يَقُوْلُ: عِبَادَ اللهِ، اُنْصُرُوا اللهَ يَنْصُرْكُمْ وَ يُثَبّتْ اَقْدَامَكُمْ، يَا مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ اِصْبِرُوْا فَاِنَّ الصَبْرَ مَنْجَاةٌ مِنَ الْكُفْرِ، وَ مَرْضَاةٌ لِلرَّبّ، وَ مَدْحَضَةٌ لِلْعَارِ، وَلَا تَبْرَحُوْا مَصَافَّكُمْ، وَلَا تَخْطُوْا اِلَيْهِمْ خُطْوَةً، وَلَا تَبْدَؤُهُمْ بِالْقِتَالِ، وَ اشْرَعُوا الرّمَاحَ، وَ اسْتَتِرُوْا بِالدّرْقِ، وَ الْزَمُوْا الصُّمْتَ اِلاَّ مِنْ ذِكْرِ اللهِ.
Kemudian Maahaan mulai maju. Maka Abu 'Ubaidah keluar. Dan pada pasukan muslimin, di bagian sayap kanan dipimpin oleh Mu'adz bin Jabal, pada sayap kiri dipimpin oleh Qubaab bin Asyiim Al-Kinaniy. Pasukan yang berjalan kaki dipimpin oleh Hasyim bin 'Utbah bin Abi Waqqaash, sedangkan pasukan penunggang kuda dipimpin oleh Khalid bin Walid. Pasukan muslimin keluar dengan membawa panji-panji mereka. Abu 'Ubaidah berjalan mempimpin kaum muslimin. Beliau berpesan, "Wahai hamba Allah, tolonglah agama Allah, niscaya Allah menolong kalian dan meneguhkan pendirian kalian. Wahai kaum muslimin, bershabarlah kalian. Sesungguhnya keshabaran akan menyelamatkan kalian dari kekufuran, akan membuat ridla Allah Tuhan kalian dan menjauhkan kalian dari celaan. Tetaplah kalian di tempat-tempat barisan kalian, janganlah kalian maju memulai menyerbu mereka, tetapi bersiap siagalah dengan tombak-tombak kalian, dan berlindunglah dengan perisai-perisai kalian, banyaklah diam, kecuali dzikir kepada Allah. [Al-Bidaayah wan Nihaayah juz 7, hal.13]
وَ خَرَجَ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ فَجَعَلَ يُذَكّرُهُمْ، وَ يَقُوْلُ: يَا اَهْلَ الْقُرْاٰنِ، وَ مُسْتَحْفِظِي اْلكِتَابِ، وَ اَنْصَارَ الْهُدَى وَ الْحَقّ، اِنَّ رَحْمَةَ اللهِ لَا تُنَالُ وَ جَنَّتُهُ لَا تُدْخَلُ بِالْاَمَانِيّ، وَلَا يُؤْتِي اللهُ الْمَغْفِرَةَ وَ الرَّحْمَةَ الْوَاسِعَةَ اِلَّا لِلصَّادِقِ الْمُصَدّقِ، اَلَمْ تَسْمَعُوْا لِقَوْلِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ: (وَعَدَ اللهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ)اِلَى اٰخِرِ اْلآيَةِ ؟ فَاسْتَحْيُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ مِنْ رَبّكُمْ اَنْ يَرَاكُمْ فِرَارًا مِنْ عَدُوّكُمْ، وَ اَنْتُمْ فِي قَبْضَتِهِ، وَ لَيْسَ لَكُمْ مُلْتَحَدٌ مِنْ دُوْنِهِ.
Mu'adz bin Jabal berjalan mengingatkan pasukan muslimin dan berkata, "Wahai Ahlul-Qur'an, para penghafal Kitab Allah, para penolong petunjuk dan kebenaran, sesungguhnya rahmat Allah dan surga Allah tidak akan diperoleh hanya dengan berangan-angan, dan Allah tidak akan memberikan ampunan dan rahmat-Nya kecuali kepada orang yang jujur dan membenarkan-Nya. Bukankah kalian telah mendengar firman Allah 'Azza wa Jalla (yang artinya), "Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih diantara kalian, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa ….hingga akhir ayat. [QS. AN-Nuur : 55]
Semoga Allah merahmati kalian, malulah kalian kepada Allah Tuhan kalian kalau Allah sampai melihat kalian melarikan diri dari musuh kalian, sedangkan kamu sekalian berada di genggaman-Nya, tidak ada bagi kalian tempat berlindung selain kepada-Nya.
وَ سَارَ عَمْرُو بْنُ الْعَاصِ فِي النَّاسِ وَ هُوَ يَقُوْلُ: اَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، غَضُّوْا اْلاَبْصَارَ وَ اجْثُوْا عَلَى الرُّكَبِ، وَ اشْرَعُوا الرّمَاحَ، فَاِذَا حَمَلُوْا عَلَيْكُمْ فَاَمْهِلُوْهُمْ حَتَّى اِذَا رَكِبُوْا اَطْرَافَ اْلاَسِنَّةِ فَثِبُوْا وَثْبَةَ اْلاَسَدِ، فَوَالَّذِيْ يَرْضَي الصّدْقَ وَ يُثِيْبُ عَلَيْهِ، وَ يَمْقُتُ الْكَذِبَ وَ يَجْزِي اْلاِحْسَانَ اِحْسَانًا، لَقَدْ سَمِعْتُ اَنَّ الْمُسْلِمِيْنَ سَيَفْتَحُوْنَهَا كَفْرًا كَفْرًا وَ قَصْرًا قَصْرًا، فَلَا يُهَوّلَنَّكُمْ جُمُوْعُهُمْ وَلَا عَدَدُهُمْ، فَاِنَّكُمْ لَوْ صَدَقْتُمُوْهُمُ الشَّدَّ لَتَطَايَرُوْا تَطَايُرَ اَوْلَادِ الْحَجَلِ.
'Amr bin Al-'Aash berjalan di hadapan pasukan dan berkata, "Wahai kaum muslimin, tahanlah pandangan kalian, berlututlah pada lutut-lutut kalian, dan bersiap-siaplah dengan tombak-tombak kalian. Dan apabila mereka menyerbu, biarkanlah dan tunggulah dulu hingga ketika mereka telah berada sejarak ujung pedang, maka terkamlah dan habisilah mereka seperti singa menerkam. Demi Allah yang ridla kepada kejujuran dan akan memberinya pahala, yang membenci kedustaan (serta memberikan hukuman atasnya), yang membalas kebaikan dengan kebaikan pula, sungguh aku telah mendengar bahwa kaum muslimin akan menaklukkan negeri ini, wilayah demi wilayah dan benteng demi benteng. Maka janganlah kalian merasa gentar dengan banyaknya jumlah pasukan mereka. Jika kalian benar-benar dan sungguh-sungguh memerangi mereka, pasti mereka akan kocar-kacir seperti anak-anak burung puyuh beterbangan.
ثُمَّ تَكَلَّمَ اَبُوْ سُفْيَانَ فَاَحْسَنَ وَ حَثَّ عَلَى الْقِتَالِ فَاَبْلَغَ فِي كَلَامٍ طَوِيْلٍ. ثُمَّ قَالَ حِيْنَ تَوَاجَهَ النَّاسُ: يَا مَعْشَرَ اَهْلِ اْلاِسْلَامِ، حَضَرَ مَا تَرَوْنَ، فَهٰذَا رَسُوْلُ اللهِ وَ الْجَنَّةُ اَمَامَكُمْ، وَ الشَّيْطَانُ وَ النَّارُ خَلْفَكُمْ. وَ حَرَّضَ اَبُوْ سُفْيَانَ النّسَاءَ فَقَالَ: مَنْ رَأَيْتُنَّهُ فَارًّا فَاضْرِبْنَهُ بِهٰذِهِ اْلاَحْجَارِ وَ الْعَصَي حَتَّى يَرْجِعَ. البداية و النهاية 7: 13
Kemudian Abu Sufyan memberikan nasehat yang bagus dan memotivasi pasukan dengan panjang lebar. Kemudian ketika pasukan telah berhadap-hadapan dengan musuh, beliau berkata, "Wahai pasukan muslimin, telah datang apa yang kalian lihat, inilah Rasulullah dan surga di depan kalian, sedangkan syaithan dan neraka di belakang kalian". Kemudian Abu Sufyan membangkitkan semangat kaum wanita, ia berkata, "Siapa saja dari pasukan muslimin yang kalian lihat melarikan diri, maka pukullah dengan batu-batu dan tongkat-tongkat ini, supaya ia kembali". [Al-Bidaayah wan Nihaayah juz 7, hal. 13]
وَ اَشَارَ خَالِدٌ اَنْ يَقِفَ فِي الْقَلْبِ سَعِيْدُ بْنُ زَيْدٍ، وَ اَنْ يَكُوْنَ اَبُوْ عُبَيْدَةَ مِنْ وَرَاءِ النَّاسِ لِيَرُدَّ الْمُنْهَزِمَ. وَ قَسَمَ خَالِدٌ الْخَيْلَ قِسْمَيْنِ، فَجَعَلَ فِرْقَةً وَرَاءَ الْمَيْمَنَةِ، وَ فِرْقَةً وَرَاءَ الْمَيْسَرَةِ، لِئَلَّا يَفِرَّ النَّاسُ وَ لِيَكُوْنُوْا رِدْءًا لَهُمْ مِنْ وَرَائِهِمْ. فَقاَلَ لَهُ اَصْحَابُهُ: اِفْعَلْ مَا اَرَاكَ اللهُ. وَ امْتَثَلُوْا مَا اَشَارَ بِهِ خَالِدٌ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ. وَ اَقْبَلَتِ الرُّوْمُ رَافِعَةً صُلْبَانَهَا وَلَهُمْ اَصْوَاتٌ مُزْعِجَةٌ كَالرَّعْدِ، وَ الْقَسَاقِسَةُ وَ الْبَطَارِقَةُ تُحَرّضُهُمْ عَلَى الْقِتَالِ وَ هُمْ فِيْ عَدَدٍ وَعَدَدٍ لَمْ يُرَ مِثْلُهُ، فَاللهُ الْمُسْتَعَانُ وَ عَلَيْهِ التُّكْلَانُ. البداية و النهاية 7: 14
Khalid bin Walid mengisyaratkan agar Sa'id bin Zaid berdiri di tengah-tengah pasukan, dan agar Abu 'Ubaidah berada di belakang pasukan untuk mengembalikan apabila ada diantara pasukan muslimin yang mundur untuk melarikan diri.
Khalid bin Walid membagi pasukan berkuda menjadi dua, lalu menempatkan sebagian di belakang sebelah kanan, dan sebagian lagi di belakang sebelah kiri, supaya pasukan kaum muslimin tidak ada yang melarikan diri, dan untuk memberikan bantuan kepada mereka dari belakang. Kemudian shahabat-shahabat Khalid berkata kepadanya, "Lakukanlah apasaja yang ditunjukkan oleh Allah kepadamu !". Maka pasukan musliminpun melaksanakan apa yang ditunjukkan oleh Khalid bin Walid RA.
Lalu datanglah pasukan Romawi dengan mengangkat salib-salibnya. Mereka datang berteriak-teriak dengan suara keras mengejutkan seperti halilintar, para pendeta dan komandan pasukan mengobarkan semangat pasukannya untuk berperang, dan pasukan Romawi itu datang dengan jumlah yang sangat banyak yang belum pernah terjadi sebelumnya seperti pada saat itu. Kepada Allah lah tempat memohon pertolongan dan kepada-Nya lah kita bertawakkal. [Al-Bidaayah wan Nihaayah juz 7, hal. 14]
وَقَدْ كَاَن فِيْمَنْ شَهِدَ الْيَرْمُوْكَ الزُّبْيِرُ بْنُ الْعَوَّامِ، وَ هُوَ اَفْضَلُ مَنْ هُنَاكَ مِنَ الصَّحَابَةِ، وَ كَانَ مِنْ فُرْسَانِ النَّاسِ وَ شُجْعَانِهِمْ. فَاجْتَمَعَ اِلَيْهِ جَمَاعَةٌ مِنَ الْاَبْطَالِ يَوْمَئِذٍ فَقَالُوْا: اَلَا تَحْمِلُ فَنَحْمِلُ مَعَكَ؟ فَقَالَ: اِنَّكُمْ لَا تُثَبّتُوْنَ. فَقَالُوْا: بَلَى! فَحَمَلَ وَ حَمَلُوْا. فَلَمَّا وَاجَهُوْا صُفُوْفَ الرُّوْمِ اَحْجَمُوْا وَ اَقْدَمَ هُوَ فَاخْتَرَقَ صُفُوْفَ الرُّوْمِ حَتَّى خَرَجَ مِنَ الْجَانِبِ الْآخَرِ وَ عَادَ اِلَى اَصْحَابِهِ. ثُمَّ جَاؤُوْا اِلَيْهِ مَرَّةً ثَانِيَةً فَفَعَلَ كَمَا فَعَلَ فِي اْلاُوْلَى، وَ جَرَحَ يَوْمَئِذٍ جُرْحَيْنِ بَيْنَ كَتِفَيْهِ.
Zubair bin 'Awwam, adalah salah seorang pasukan muslimin dalam perang Yarmuk. Beliau adalah shahabat yang paling mulia dalam peperangan ini. Beliau adalah penunggang kuda yang sangat cekatan dan jagoan yang paling berani. Dalam peperangan ini berkumpullah sebagian dari jagoan Islam maju mendekatinya dan berkata, "Maukah engkau menyerbu ke dalam barisan musuh dan kami akan ikut bersamamu ?". Zubair menjawab, "Kalian tidak akan sanggup". Mereka menjawab, "Ya, kami sanggup melakukan". Maka Zubair lalu menyerbu ke dalam barisan musuh bersama mereka. Ketika mereka akan masuk ke dalam pasukan musuh, para jagoan yang mengajak Zubair tadi tidak berhasil menerobos ke dalam pasukan musuh, sedangkan Zubair berhasil menembus barisan musuh hingga keluar pada sisi yang lain. Kemudian beliau kembali masuk dari arah yang dilalui itu hingga bertemu lagi dengan para jagoan yang mengajaknya tadi. Kemudian para jagoan itu kembali bergabung dengannya untuk menyerbu ke dalam barisan musuh untuk kedua kalinya. Kemudian Zubair kembali melakukan sebagaimana yang telah dilakukan tadi. Pada waktu itu Zubair mendapat dua luka diantara kedua bahunya. [Al-Bidaayah wan Nihaayah juz 7, hal. 14] .
وَ جَعَل مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ كُلَّمَا سَمِعَ اَصْوَاتَ الْقِسّيْسِيْنَ وَ الرُّهْبَانِ يَقُوْلُ: اَللّٰهُمَّ زَلْزِلْ اَقْدَامَهُمْ، وَ اَرْعِبْ قُلُوْبَهُمْ، وَ اَنْزِلْ عَلَيْنَا السَّكِيْنَةَ، وَ اَلْزِمْنَا كَلِمَةَ التَّقْوٰى، وَحَبّبْ اِلَيْنَا اللّقَاءَ، وَ اَرْضِنَا بِاْلقَضَاءِ. البداية و النهاية 7: 14
Adapun Mu'adz bin Jabal RA setiap kali mendengar suara para pendeta dan Rahib-rahib (mereka memotivasi dengan membacakan Injil), Mu'adz berdo'a, "Ya Allah, goyahkanlah pendirian mereka, takutkanlah hati mereka, turunkanlah ketenangan kepada kami, dan tegarkanlah kami dengan kalimat taqwa, senangkanlah kepada kami berhadapan dengan musuh, dan buatlah kami ridla dengan ketentuan taqdir-Mu".
وَ خَرَجَ مَاهَانُ فَاَمَرَ صَاحِبَ الْمَيْسَرَةِ وَ هُوَ الدُبْرِيْجَانُ، وَكَانَ عَدُوُّ اللهِ مُتَنَسّكًا فِيْهِمْ، فَحَمَلَ عَلَى الْمَيْمَنَةِ وَ فِيْهَا اْلاَزْدُ وَ مُذْحِجٌ وَ حَضَرَمَوْتُ وَ خَوْلَانُ، فَثَبَتُوْا حَتَّى صَدَقُوْا اَعْدَاءَ اللهِ. ثُمَّ رَكِبَهُمْ مِنَ الرُّوْمِ اَمْثَالُ الْجِبَالِ، فَزَالَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنَ الْمَيْمَنَةِ اِلَى نَاحِيَةِ الْقَلْبِ، وَ انْكَشَفَ طَائِفَةٌ مِنَ النَّاسِ اِلَى الْعَسْكَرِ. وَ ثَبَتَ صَوْرٌ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ عَظِيْمٌ يُقَاتِلُوْنَ تَحْتَ رَايَاتِهِمْ، وَ انْكَشَفَ زُبَيْدٌ. ثُمَّ تَنَادَوْا فَتَرَاجَعُوْا وَ حَمَلُوْا حَتَّى نَهْنَهُوْا مَنْ اَمَامَهُمْ مِنَ الرُّوْمِ وَ اَشْغَلُوْهُمْ عَنِ اتّبَاعِ مَنْ اِنْكَشَفَ مِنَ النَّاسِ. فَتَرَاجَعَ النَّاسُ اِلَى مَوَاقِفِهِمْ. البداية و النهاية 7: 14
Kemudian Maahaan keluar, lalu memerintahkan kepada pimpinan pasukannya yang berada di sebelah kiri yaitu Dubriijan, ia adalah musuh Allah yang berlagak ahli ibadah di kalangan mereka. Kemudian Dubriijan dengan pasukannya menyerbu di bagian sayap kanan pasukan muslimin, yang ditempati oleh orang-orang dari qabilah Al-Azdiy, Mudzhij, Hadlaramaut dan Khaulaan. Namun pasukan muslimin tersebut masih tetap teguh dan berani, sehingga mampu membendung musuh-musuh Allah yang ingin menerobos masuk dari bagian sayap kanan pasukan muslimin tersebut.
Kemudian datanglah rombongan tentara Romawi yang banyak sekali seperti gunung-gunung yang besar, yang membuat pasukan kaum muslimin di sayap kanan tersebut kewalahan, sehingga mereka harus beralih ke posisi tengah pasukan, dan ada pula sebagian yang lari menuju ke perkemahan. Sebagian besar pasukan muslimin tetap tegar berperang di bawah panji-panji mereka, dan hanya sebagian kecil yang melarikan diri.
Tak lama kemudian kaum muslimin saling menyeru supaya kembali ke medan pertempuran sehingga mereka berhasil memukul mundur kembali pasukan Romawi yang menyerang mereka, dan musuh tidak dapat mengejar tentara Islam yang lari,.sehingga mereka kembali ke medan pertempuran. [Al-Bidaayah wan Nihaayah juz 7, hal. 14]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar