Nadzar

Tentang Nadzar

وَ مَا اَنْفَقْتُمْ مّنْ نَفَقَةٍ اَوْ نَذَرْتُمْ مّنْ نَذْرٍ فَإِنَّ اللهَ يَعْلَمُه، وَ مَا لِلظّلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ. البقرة:270
Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nadzarkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. Orang-orang yang berbuat dhalim tidak ada seorang penolongpun baginya. [QS. Al-Baqarah : 270]

1. Nadzar yang harus dipenuhi.

عَنْ ثَابِتِ بْنِ الضَّحَّاكِ قَالَ: نَذَرَ رَجُلٌ عَلَى عَهْدِ رَسُوْلِ اللهِ ص اَنْ يَنْحَرَ اِبِلاً بِبُوَانَةَ، فَاَتَى النَّبِيَّ ص فَقَالَ: اِنّى نَذَرْتُ اَنْ اَنْحَرَ اِبِلاً بِبُوَانَةَ. فَقَالَ النَّبِيُّ ص: هَلْ كَانَ فِيْهَا وَثَنٌ مِنْ اَوْثَانِ اْلجَاهِلِيَّةِ يُعْبَدُ؟ قَالُوْا: لاَ. قَالَ: هَلْ كَانَ فِيْهَا عِيْدٌ مِنْ اَعْيَادِهِمْ؟ قَالُوْا: لاَ. قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَوْفِ بِنَذْرِكَ، فَاِنَّهُ لاَ وَفَاءَ لِنَذْرٍ فِى مَعْصِيَةِ اللهِ، وَ لاَ فِيْمَا لاَ يَمْلِكُ ابْنُ آدَمَ. ابو داود 3: 238، رقم: 3313
Dari Tsabit bin Dlahhak, dia berkata, ada seorang laki-laki bernadzar di masa Rasulullah SAW untuk menyembelih unta di Buwanah. Lalu orang itu datang kepada Nabi SAW dan berkata, Sesungguhnya saya bernadzar untuk menyembelih unta di Buwanah. Maka Nabi SAW bertanya, Apakah di sana ada sebuah patung dari patung-patung jahiliyah yang disembah ?. Shahabat menjawab, Tidak ada. Beliau bertanya, Adakah di sana ada upacara hari raya dari hari-hari raya mereka ?. Jawab shahabat, Tidak ada. Rasulullah SAW bersabda, Laksanakanlah nadzarmu, karena sesungguhnya tidak boleh dilaksanakan nadzar untuk makshiyat kepada Allah, dan tidak pula sesuatu yang tidak dimiliki anak Adam. [HR. Abu Dawud juz 3, hal. 238, no. 3313]

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمنِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ كَعْبٍ عَنْ اَبِيْهِ عَنْ جَدّهِ فِى قِصَّتِهِ قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اِنَّ مِنْ تَوْبَتِى اِلَى اللهِ اَنْ اُخْرِجَ مِنْ مَالِى كُلّهِ اِلَى اللهِ وَ اِلَى رَسُوْلِهِ صَدَقَةً. قَالَ: لاَ. قُلْتُ: فَنِصْفَهُ. قَالَ: لاَ. قُلْتُ: ثُلُثَهُ: قَالَ: نَعَمْ. قُلْتُ: فَاِنّى سَاُمْسِكُ سَهْمِي من خَيْبَرَ. ابو داود 3: 241، رقم: 3321
Dari Abdur Rahman bin Abdullah bin Kaab dari ayahnya dari kakeknya dalam kisahnya ia berkata : Aku berkata, Wahai Rasulullah, sesungguhnya diantara taubatku kepada Allah, aku akan menyerahkan semua hartaku kepada Allah dan Rasul-Nya sebagai sedeqah. Nabi SAW bersabda,Jangan. Aku berkata, Bagaimana kalau separohnya ?. Nabi SAW bersabda, Jangan. Aku berkata, Bagaimana kalau sepertiganya ?. Nabi SAW bersabda, Ya. Aku berkata, Maka aku akan menahan bagianku yang berada di Khaibar. [HR. Abu Dawud juz 3, hal. 241, no. 3321]

2. Nadzar yang tidak boleh dilaksanakan

عَنْ عَائِشَةَ رض قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ نَذَرَ اَنْ يُطِيْعَ اللهَ فَلْيُطِعْهُ، وَ مَنْ نَذَرَ اَنْ يَعْصِىَ اللهَ فَلاَ يَعْصِهِ. ابو داود 3: 232، رقم: 3289
Dari Aisyah RA, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa bernadzar untuk thaat kepada Allah, hendaklah ia mentaati-Nya. Dan barangsiapa bernadzar untuk mendurhakai Allah, maka janganlah ia mendurhakai-Nya. [HR. Abu Dawud juz 3, hal. 232, no. 3289]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ النَّبِيَّ ص اَدْرَكَ شَيْخًا يَمْشِى بَيْنَ ابْنَيْهِ يَتَوَكَّأُ عَلَيْهِمَا. فَقَالَ النَّبِيُّ ص: مَا شَأْنُ هذَا؟ فَقَالَ ابْنَاهُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، كَانَ عَلَيْهِ نَذْرٌ.فَقَالَ النَّبِيُّ ص: اِرْكَبْ اَيُّهَا الشَّيْخُ، فَاِنَّ اللهَ غَنِيٌّ عَنْكَ وَ عَنْ نَذْرِكَ. مسلم 3: 1264
Dari Abu Hurairah, bahwasanya Nabi SAW bertemu dengan seorang tua yang berjalan dipapah kedua anaknya. Beliau bertanya, Mengapa orang ini, ?. Kedua anaknya berkata, Wahai Rasulullah, ia bernadzar. Beliau bersabda, Berkendaraanlah hai orang tua. Allah tidak butuh kamu dan nadzarmu. [HR. Muslim juz 3, hal. 1264]

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَالِكٍ اَنَّ عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ اَخْبَرَهُ اَنَّهُ سَأَلَ النَّبِيَّ ص عَنْ اُخْتٍ لَهُ نَذَرَتْ اَنْ تَحُجَّ حَافِيَةً غَيْرَ مُخْتَمِرَةٍ فَقَالَ: مُرُوْهَا فَلْتَخْتَمِرْ وَ لْتَرْكَبْ وَ لْتَصُمْ ثَلاَثَةَ اَيَّامٍ. ابو داود 3: 233، رقم: 3293
Dari Abdullah bin Malik, bahwasanya Uqbah bin Amir memberitahukan bahwa dia pernah bertanya kepada Nabi SAW tentang saudara perempuannya yang bernadzar untuk naik hajji tanpa beralas kaki, lagi tanpa tutup kepala. Maka beliau bersabda, Suruhlah dia memakai tutup kepala, dan supaya berkendaraan. Dan hendaklah ia berpuasa tiga hari. [HR. Abu Dawud juz 3, hal. 233, no. 3293]
Keterangan :
Nabi SAW menyuruh wanita tersebut untuk berpuasa tiga hari sebagai kaffarah nadzar, padahal puasa itu dibolehkan apabila seseorang sudah tidak mampu memberi makan sepuluh orang miskin, atau memberi pakaian kepada mereka, atau memerdekakan seorang budak, maka bisa dipahami bahwa beliau memerintahkan begitu bisa juga karena beliau sudah mengetahui bahwa wanita itu tidak mampu memberi makan sepuluh orang miskin, atau memberi pakaian, atau memerdekakan seorang budak.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ اِلَى النَّبِيّ ص فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اِنَّ اُخْتِى نَذَرَتْ يَعْنِى اَنْ تَحُجَّ مَاشِيَةً. فَقَالَ النَّبِيُّ ص: اِنَّ اللهَ لاَ يَصْنَعُ بِشَقَاءِ اُخْتِكَ شَيْئًا، فَلْتَحُجَّ رَاكِبَةً وَ لْتُكَفّرْ عَنْ يَمِيْنِهَا. ابو داود 3: 234، رقم: 3295
Dari Ibnu Abbas, dia berkata, Seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW dan berkata, Wahai Rasulullah, sesungguhnya saudara perempuanku bernadzar dengan maksud berhajji dengan berjalan kaki. Maka Nabi SAW bersabda, Sesungguhnya Allah sama sekali tidak membuat saudara perempuanmu celaka. Maka hendaklah dia berhajji dengan berkendaraan, dan bayarlah kaffarah sumpahnya. [HR. Abu Dawud juz 3, hal. 234, no. 3295]

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: بَيْنَمَا النَّبِيُّ ص يَخْطُبُ اِذَا هُوَ بِرَجُلٍ قَائِمٍ بِالشَّمْسِ فَسَأَلَ عَنْهُ، فَقَالُوْا: هذَا اَبُوْ اِسْرَائِيْلَ نَذَرَ اَنْ يَقُوْمَ وَ لاَ يَقْعُدَ وَ لاَ يَسْتَظِلَّ وَ لاَ يَتَكَلَّمَ وَ يَصُوْمَ. قَالَ: مُرُوْهُ فَلْيَتَكَلَّمْ وَ لْيَسْتَظِلَّ وَ لْيَقْعُدْ وَ لْيُتِمَّ صَوْمَهُ. ابو داود 3: 235، رقم: 3300
Dari Ibnu Abbas dia berkata : Sewaktu Nabi SAW berkhutbah, tiba-tiba ada seorang laki-laki berdiri di terik matahari. Maka beliau menanyakannya. Shahabat menjawab, Ini Abu Israil. Dia bernadzar untuk berdiri, tidak duduk, tidak berteduh, tidak berbicara, dan ia berpuasa. Beliau bersabda,Suruhlah dia berbicara, berteduh, duduk dan hendaklah dia menyempurnakan puasanya. [HR. Abu Dawud juz 3, hal. 235, no. 3300]

3. Kaffarah nadzar sama dengan kaffarah sumpah

عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص قَالَ: كَفَّارَةُ النَّذْرِ كَفَّارَةُ اْليَمِيْنِ. مسلم 3: 1265
Dari Uqbah bin Amir dari Rasulullah SAW beliau bersabda, Kaffarah nadzar itu sama dengan kaffarah sumpah. [HR. Muslim juz 3, hal. 1265]]
Keterangan :
Hadits tersebut menjelaskan bahwa kaffarah nadzar sama dengan kaffarah sumpah. Sedangkan kaffarah sumpah dijelaskan Allah dalam QS. Al-Maaidah : 89 sebagai berikut :

لاَ يُواخِذُكُمُ اللهُ بِاللَّغْوِ فِيْ اَيْمَانِكُمْ وَ لكِنْ يُّؤَاخِذُكُمْ بِمَا عَقَّدْتُّمُ اْلاَيْمَانَ فَكَفَّارَتُه اِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسَاكِيْنَ مِنْ اَوْسَطِ مَا تُطْعِمُوْنَ اَهْلِيْكُمْ اَوْ كِسْوَتُهُمْ اَوْ تَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ، فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلاَثَةِ اَيَّامٍ، ذلِكَ كَفَّارَةُ اَيْمَانِكُمْ اِذَا حَلَفْتُمْ، وَ احْفَظُوْا اَيْمَانَكُمْ، كَذلِكَ يُبَيّنُ اللهُ لَكُمْ ايتِه لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ. المائدة:89
Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barangsiapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya). [QS. Al-Maidah : 89]

4. Nadzar ketika masih kafir

عَنْ عُمَرَ رض اَنَّهُ قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اِنّى نَذَرْتُ فِى اْلجَاهِلِيَّةِ اَنْ اَعْتَكِفَ فِى اْلمَسْجِدِ اْلحَرَامِ لَيْلَةً. فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ ص: اَوْفِ بِنَذْرِكَ. ابو داود 3: 242، رقم: 3325
Dari Umar (bin Khaththab) RA, bahwa dia berkata, Wahai Rasulullah, sesungguhnya di masa jahiliyah saya bernadzar untuk beritikaf di Masjidil Haram semalam. Maka Nabi SAW bersabda kepadanya, Laksanakanlah nadzarmu. [HR. Abu Dawud juz 3, hal. 242, no. 3325]

5. Nadzar shalat di Baitul Maqdis

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ اَنَّ رَجُلاً قَامَ يَوْمَ اْلفَتْحِ فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اِنّى نَذَرْتُ ِللهِ اِنْ فَتَحَ اللهُ عَلَيْكَ مَكَّةَ اَنْ اُصَلّيَ فِى بَيْتِ اْلمَقْدِسِ رَكْعَتَيْنِ. قَالَ: صَلّ هَاهُنَا. ثُمَّ اَعَادَ عَلَيْهِ. فَقَالَ صَلّ هَاهُنَا. ثُمَّ اَعَادَ عَلَيْهِ فَقَالَ: شَأْنَكَ اِذَنْ. ابو داود 3: 236، قم: 3305
Dari Jabir bin Abdillah, bahwasanya ada seorang laki-laki berdiri pada hari Fathu Makkah, lalu bertanya, Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya bernadzar karena Allah. Jika Allah menaklukkan Makkah kepada engkau, saya akan mengerjakan shalat dua rekaat di Baitul Maqdis. Beliau bersabda, Shalatlah di sini. Kemudian orang itu mengulangi perkataannya kepada beliau, maka beliau bersabda, Shalatlah di sini. Kemudian orang itu mengulangi lagi perkataannya kepada beliau, maka beliau bersabda, Terserah kamu, kalau begitu. [HR. Abu Dawud juz 3, hal. 236, hal. 3305]

عَنْ عُمَرَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمنِ بْنِ عَوْفٍ عَنْ رِجَالٍ مِنْ اَصْحَابِ النَّبِيّ ص بِهذَا اْلخَبَرِ. زَادَ فَقَالَ النَّبِيُّ ص وَ الَّذِى بَعَثَ مُحَمَّدًا بِاْلحَقّ، لَوْ صَلَّيْتَ هَاهُنَا َلاَجْزَأَ عَنْكَ صَلاَةً فِى بَيْتِ اْلمُقَدَّسِ. ابو داود 3، 236، رقم: 3306
Dari Umar bin Abdurrahman bin Auf, dari beberapa orang laki-laki shahabat Nabi SAW, meriwayatkan dengan hadits ini, dan dia menambahkan : Maka Nabi SAW bersabda, Demi Tuhan yang mengutus Muhammad dengan haq, sendainya kamu shalat di sini, tentu sudah cukup bagimu sebagai pengganti shalat di Baitul Maqdis. [HR. Abu Dawud juz 3, hal. 236, no. 3306]

6. Orang yang suka bernadzar itu biasanya orang bakhil

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ: اَخَذَ رَسُوْلُ اللهِ ص يَوْمًا يَنْهَانَا عَنِ النَّذْرِ وَ يَقُوْلُ: اِنَّهُ لاَ يَرُدُّ شَيْئًا، وَ اِنَّمَا يُسْتَخْرَجُ بِهِ مِنَ الشَّحِيْحِ. مسلم 3: 1261
Dari Abdullah bin Umar RA, dia berkata : Pada suatu hari Rasulullah SAW melarang kami dari bernadzar dan beliau bersabda, Sesungguhnya nadzar tidak bisa menolak sesuatu, dan hanyasanya dengan nadzar itu sesuatu dikeluarkan dari orang bakhil. [HR. Muslim juz 3, hal. 1261]

عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِيّ ص اَنَّهُ قَالَ: النَّذْرُ لاَ يُقَدّمُ شَيْئًا وَ لاَ يُؤَخّرُهُ وَ اِنَّمَا يُسْتَخْرَجُ بِهِ مِنَ اْلبَخِيْلِ. مسلم 3: 1261
Dari Ibnu, Umar, dari Nabi SAW bahwasanya beliau bersabda, Nadzar itu tidak bisa menyegerakan sesuatu dan tidak bisa mengundurkannya. Sesungguhnya dengan nadzar itu dikeluarkan sesuatu dari orang yang bakhil. [HR. Muslim juz 3, hal. 1261]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لاَ تَنْذُرُوْا فَاِنَّ النَّذَرَ لاَ يُغْنِى مِنَ اْلقَدَرِ شَيْئًا وَ اِنَّمَا يُسْتَخْرَجُ بِهِ مِنَ اْلبَخِيْل. مسلم 3: 1261
Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, Janganlah kalian bernadzar, karena sesungguhnya nadzar itu tidak bisa merubah taqdir sedikitpun. Dan sesungguhnya dengan nadzar itu dikeluarkan sesuatu dari orang yang bakhil. [HR. Muslim juz 3, hal. 1261]
Keterangan :
a. Larangan Rasulullah SAW ini bukan larangan haram, tetapi makruh, karena Rasulullah SAW tidak pernah membathalkan nadzar-nadzar, dan beliau tidak mengatakan bahwa orang yang bernadzar itu berdosa, bahkan Rasulullah SAW menyuruh membayar kaffarah kepada orang yang tidak menyempurnakan nadzarnya, ini memberi arti bahwa nadzar itu diperbolehkan.
b.  Orang yang bernadzar itu dikatakan bakhil, karena untuk mengerjakan kebaikan saja kenapa dengan syarat kalau keinginannya terlaksana.
c. Contohnya nadzar : Saya bernadzar, kalau saya dikaruniai anak laki-laki, saya akan menyumbang untuk madrasah ini sekian. Maka apabila ia benar dikaruniai anak laki-laki, wajiblah ia menyumbang madrasah tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar