Orang yang mau memperhatikan/mempelajari dalil-dalil yang ada di al-Qur'an dan Hadist Nabi saw, sebagaimana Syaikhul Islam berpendapat adanya bentuk-bentuk ibada lain yang ditengahkan kepada kaum muslimin, yang dicintai oleh Allah serta mengerjakan yang diridloi-Nya, sehingga tidak ada seorang muslim pun yang salah sangka akan terbatasnya ibadah, bahwa agama islam mementingkan pendidikan dan pembentukan pribadi, mengatur pendidikan dan etiket keluarga serta pergaulan masyarakat, juga agama islam mementingkan adab sopan santun pergaulan dari masyarakat yang bersifat umum, yang harus ditempuh oleh dunia Islam dan ammat Islam pada umumnya. Ada 5 dalil baik di al-Qur'an dan Hadist :
Firman Allah QS. 51 : 56
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنْسَ إِلاَّ
لِيَعْبُدُوْنِ
Dan tidak aku ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-Ku.
Mereka supaya beribadah kepada-Ku artinya mereka Aku perintahkan dan Aku beri beban untuk menghamba kepada-Ku dan inilah hikmah diciptakannya jin dan manusia.
Dalil kedua :
Firman Allah QS.16 : 36 :
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِى كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُوْلاً أَنِ
اعْبُدُوْا اللهَ وَاجْتَنِبُوْا الطَّغُوْتَ
Thaghut ialah semua yang disembah selain dari Allah pada umumnya. Firman Allah ini menunjukkan bahwa Allah cinta kepada Iman yang ada pada diri para hamba-Nya dan Dia benci kepada kekufuran, dan karena cintanya kepada para hamba, Dia utus para utusan berturut-turut generasi demi generasi. Para utusan itu memberi kabar ancaman pada orang kafir.
Dan dari dua dalil tersebut kita dapat mengambil pelajaran tentang cara mendidik dan membentuk pribadi muslim atas dasar ibadah yang benar dan atas dasar aqidah/pedoman Rasululallah saw.
Firman Allah QS. 17 : 23-24 :
23. Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan agar kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya telah berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka serta ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
24. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang serta ucapkanlah ; Wahai Tuhanku, kasihanilah mereka keduanya sebagaimana (kasih) mereka mendidik aku waktu kecil.
Orang Islam yang tumbuh atas dasar ibadah dan aqidah dapat membentuk keluarga muslim yang harmonis dan dia mengetahui bahwa disejajarkannya antara berbuat baik kepada kedua orang tua dengan ibadah kepada Allah itu mempunyai kepentingan yang besar, ialah menentukan agar orang mengistimewakan taat kepada orang tua, berbuat baik, lemah lembut dalam mempergauli keduanya, sopan santun di dalam berbicara dan apabila keduanya sudah berusia lanjut, dia bertambah menolong dan membantu serta memelihara mereka kepada kebaikan, dia jauhi marah, menyesakkan dada, membentak dan berang terhadap mereka, sehingga keduanya tidak mendengar dari kata-kata anaknya kecuali kata-kata bagus dan ucapan mulia, berendah diri dan penghormatan serta do'a dengan rahmat.
Dalil keempat :
Firman Allah QS. 4 : 36 :
36. Sembahlah olehmu akan Allah, ganganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.
Menyertakan ibadah kepada Allah dan larangan syirik, berbuat baik kepada orang tua dengan ibadah-ibadah yang lain itu karena memang hal itu selalu ada di dalam masyarakat mana pun. Oleh karena itu Allah minta perhatian untuk mereka. Mereka itu adalah : famili, kerabat karibmu, anak-anak yatim yang masih kecil yang ditinggalkan mati oranf tuanya, orang miskin yang sangat memerlikan, tetangga yang masuk famili, tetangga yang bukan famili, kawan-kawanmu yang dekat, perantau yang kehabisan bekal, isteri, pembantu rumah tangga dan bujang-bujang (pembantu-pembantu).
Tiap orang dari mereka mempunyai hak terhadapmu yang wajib ditunaikan, agar penduduk suatu negara merasa tentram dengan cinta kasih, saling tolong menolong, saling beramah tamah, saling merasa senasib sepananggungan, memelihara ketenangan dan saling bantu-membantu.
Dalil kelima :
Dasar pembangunan berdirinya masyarakat ummat islam. Dan Rasulullah saw selalu membacakan setiap orang yang masuk agama islam, Seringkalinya diulang-ulang 3 ayat ini, sehingga Abdullah bin Mas'ud menamakan ayat-ayat tersebut sebagai 'surat wasiat' yang atasnya dicap stempel kenabian Rasulullah
.Firman Allah QS. 6 : 151-153 :
151. Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas
kamu oleh Tuhanmu Yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia,
berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh
anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan
kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik
yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh
jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang
benar. demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).
152. dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan
cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. dan sempurnakanlah takaran
dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang
melainkan sekedar kesanggupannya. dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu
Berlaku adil, Kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. yang
demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.
153. dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang
lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain),
karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. yang demikian itu
diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.
Hadist riwayat Bukhari dan Muslim dari Mu'adz bin Jabal r.a ia berkata :
Saya pernah mengikutu Nabi naik khimar, maka beliau bersabda kepadaku: Hai, Mu'adz tahukah kamu apakah kewajiban hambaterhadap Allah dan apakah janji Allah terhadap hamba? Aku menjawab : Allah dan utusan-Nya yang lebih tahu. Bersabda Nabi : Kewajiban hamba kepada Allah ialah supaya beribadah kepada-Nya dan tidak boleh mempersekutukan Allah dengan suatu apa pun. Dan janji Allah kepada hamba-Nya ialah bahwasannya Allah tidak akan menyiksa orang yang tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apapun. Aku berkata : Ya Rasulullah, bolehkah saya sampaikan kabar gembira ini kepada manusia? Jawab Rasulullah : Jangan kamu sampaikan kabar gembira ini kepada mereka, agar mereka tidak bersikap apatis.
Dengan demikian kita mengharapkan semoga kita termasuk dalam sabda Rasulullah saw :
Dan janji Allah kepada hamba-hamba-Nya tidak akan menyiksa orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan suatu apapun.
Keutamaan tauhid dan dosa yang dapat dihapus
Firman Allah QS.6 : 82 :
الَّذِيْنَ ءّامَنُوْ وَلَمْ يَلْبِسُوْا اِيْمَانَهُمْ
بِظُلْمٍ أُوْلَإِكَ لَهُمُ اْلاَمْنُ وَهُمْ مُّهْتَدُوْنَ
82. orang-orang yang beriman dan
tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah
yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat
petunjuk.
Firman Allah QS.31 : 13 :
اِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ
13. Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar".
Hadist Nabi riwayat Bukhari dan Muslim :
Dari Ubadah bin Shomit r.a : Barangsiapa bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan pesuruh-Nya dan sesungguhnya Isa adalah hamba Allah dan Rasul-Nya serta kalimat-Nya yang diserahkan kepada Maryam dan Roh dari pada-Nya dan surga itu benar dan neraka itu benar, maka Allah memasukkannya ke dalam surga atas dasar amalnya.
Firman Allah QS.16 : 40 :
اِنَّمَاقَوْلُنَا لِشَيْءٍ اِذَا اَرَدْنَهُ اَنْ
نَّقُوْلَ لَهُ كُنْ فَيَكُوْنُ
40.
Sesungguhnya Perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami
hanya mengatakan kepadanya: "kun (jadilah)", Maka jadilah sesuatu.
Firman Allah QS.15 : 29 :
فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَجْتُ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِى
فَقَعُوْا لَهُ
29.
Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan
kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku kedalamnya
Hadist Ithban r.a : maka sesungguhnya Allah mengharamkan neraka bagi orng yang berkata LAA ILAAHA ILLALLAH (tiada Tuhan selain Allah) yang pernyataannya itu semata-mata karena Allah (HR. Bukhari - Muslim).
Barangsiapa yang merealisir Tauhid, pasti masuk sorga tanpa Hisab.
Al-Qur'an QS. 16 : 120
Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan tauladan lagi patuh dan hanif dan sekali-kali bukanlah ia termasuk orang-orang yang mempersekutukan.
Hadist Ithban r.a : maka sesungguhnya Allah mengharamkan neraka bagi orng yang berkata LAA ILAAHA ILLALLAH (tiada Tuhan selain Allah) yang pernyataannya itu semata-mata karena Allah (HR. Bukhari - Muslim).
Barangsiapa yang merealisir Tauhid, pasti masuk sorga tanpa Hisab.
Al-Qur'an QS. 16 : 120
Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan tauladan lagi patuh dan hanif dan sekali-kali bukanlah ia termasuk orang-orang yang mempersekutukan.
khalisarahma blogspot.com/kitabut tauhid/Musta al-Aliem
Tidak ada komentar:
Posting Komentar